Jakarta –
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Mengungkapkan bahwa pengoperasian bandara perairan Memperoleh potensi yang besar. Termasuk, Menarik Perhatian wisatawan.
“Pengoperasian bandar udara perairan dan seaplane Ke Bangsa kepulauan seperti Indonesia selain dapat menjadi opsi Untuk Memperbaiki konektivitas, juga dapat menjadi Potensi Terbaru Untuk Daerah-Daerah Ke Indonesia Untuk Menarik Perhatian minat wisatawan dan Pembaruan destinasi wisata,” kata Kepala Badan Aturan Transportasi (Baketrans) Kemenhub Robby Kurniawan seperti dikutip Untuk Antara, Jumat (21/6/2024).
Menurutnya, bandar udara perairan Memperoleh potensi dan Potensi Untuk Bangsa Indonesia yang Lantaran dapat menjadi alternatif transportasi penyeberangan, menghubungkan antar ibu kota provinsi atau kota-kota besar Bersama kota lainnya.
Ke Di Itu, menjadi media penghubung Untuk para pelancong Untuk hub airports Ke destinasi wisata berbasis perairan, serta menjadi simpul transportasi perintis Untuk Lokasi pulau dan kepulauan khususnya Ke Daerah 3T.
Ia mengungkapkan, Ke tahun ini, Baketrans melaksanakan analisis Aturan dan studi kelayakan Yang Berhubungan Bersama pengoperasian bandar udara perairan berstatus umum Bersama fokus usulan berupa pilot projek Ke Daerah selatan Bali yang Sesudah Itu Akansegera berperan sebagai penghubung.
Berdasarkan kajian yang dilakukan Baketrans Kemenhub dan Institut Keahlian Bandung (ITB) Ke tahun 2024, pemilihan Kepulauan Bali ini didasarkan Ke jumlah kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara tertinggi Ke Indonesia.
Dia mencontohkan, Ke tahun 2018, kata Robby, Denpasar Memperoleh 6 juta kedatangan wisatawan dan diproyeksikan Ke tahun 2024 Akansegera menjadi 6,6 juta kedatangan.
Karenanya, menurut Robby, Lantaran banyaknya penyewaan helikopter Pada ini, seaplane (pesawat amfibi) menjadi alternatif yang Menarik Perhatian Sebagai dipertimbangkan.
“Bali sudah Memperoleh pangsa pasar sendiri tersendiri, Pada ini industri aviasi Ke Bali luar biasa, Sebagai transportasi sewa helikopter sudah sangat berkembang dan peminatnya sangat banyak, Karena Itu seaplane ini bisa menjadi alternatif,” ujar Robby.
Lebih Jelas, Robbby mengatakan Baketrans Sebelumnya Itu telah memetakan lima lokasi yang sudah disurvei Untuk segala aspek, yakni Danau G20, Pantai Jerman, Pantai Sanur, Pantai Geger dan Pantai Mertasari.
Untuk hasil kajian tersebut lokasi yang terpilih adalah Pantai Mertasari Bersama pertimbangan nilai kelayakan pengoperasian, Pembaruan Daerah, ekonomi dan Perbankan, teknis pembangunan, angkutan udara, lingkungan dan sosial yang tertinggi.
Lebih Jelas Robby mengatakan bahwa Baketrans juga sudah melakukan review Di semua regulasi Untuk rangka mendukung pengoperasian pesawat amfibi, penyusunan standar operasional prosedur dan NSPK, serta standar minimum yang diperlukan Untuk membangun bandar udara perairan yang sifatnya umum.
Untuk Kontek Sini tentunya tidak terlepas Untuk sinergi dan kolaborasi yang Bersama seluruh pemangku kepentingan (stakeholders).
Menurut Robby, Pembaruan pesawat amfibi sebagai transportasi berbasis udara perairan juga tidak terlepas Untuk gagasan Kepala Pusat Aturan Prasarana Transportasi dan Integrasi Moda sekaligus Ketua Uji Coba Seaplane Novyanto Widadi yang sudah terlibat Sebelum awal Pembaruan bandar udara perairan.
Ia juga mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan uji coba penerbangan pesawat amfibi Ke Pantai Mertasari, Bali, sebagai Potensi potensial penghubung (hub) bandar udara perairan.
“Uji coba penerbangan seaplane dilakukan hari ini sebagai upaya Merangsang area Ke Di Denpasar, Bali Sebagai menjadi seaplane hub pertama Ke Indonesia yang Sesudah Itu terhubung Bersama lokasi-lokasi potensial lainnya,” kata dia.
Robby menyampaikan bahwa kegiatan itu merupakan uji coba kedua yang Sebelumnya Itu telah dilakukan Ke 2021 Ke Pulau Gili Iyang, Sumenep, Jawa Timur.
“Uji coba seaplane ini juga menjadi tindak lanjut Untuk kegiatan quick win Baketrans Ke tahun 2024 Yang Berhubungan Bersama bandar udara perairan,” ujarnya.
Sambil Itu, Kepala Pusat Aturan Prasarana Transportasi dan Integrasi Moda sekaligus Ketua Uji Coba Seaplane Novyanto Widadi mengatakan bahwa Pada ini Ke Indonesia terdapat lima bandar udara perairan berstatus khususnyaitu Ke Pulau Bawah, Teluk Pangpang Banyuwangi, Sungai Kahayan, Benette dan Pulau Moyo.
Menurut Novyanto, seaplane menjadi alternatif transportasi perairan Sebagai Indonesia yang secara geografis merupakan Bangsa kepulauan.
Ke Di itu, bandar udara perairan sebagai fasilitas penunjang utama pengoperasian seaplane Memperoleh beberapa Kepentingan, diantaranya adalah efisien dan ramah lingkungan.
“Serta Memperoleh kombinasi Kelajuan dan fleksibilitas, Mengurangi kebergantungan lahan, sebagai penghubung remote area dan menurunkan kejenuhan lalu lintas udara,” kata Novyanto.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Bandara Perairan Mudahkan Transportasi, Menarik Perhatian buat Wisata