Jakarta –
Usulan DPRD Bali soal kenaikan tarif masuk turis Foreign Hingga Bali menjadi USD 50 (setara Rp 819 ribu) dinilai pakar Wisata Internasional sebagai langkah strategis.
Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali, Ida Gede Komang Kresna Budi, mengusulkan pungutan wisatawan mancanegara (wisman) dinaikkan menjadi USD 50 atau Disekitar Rp 800 ribu.
Dia mengatakan kenaikan itu agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali Memperoleh kelonggaran fiskal Sebagai memenuhi kebutuhan belanja Daerah.
“Kami mau tingkatkan (Karena Itu) USD 50,” ujar Kresna Budi Hingga gedung DPRD Bali, Denpasar, Rabu (19/6/2024).
Menurut pengamat Wisata Internasional nasional, Taufan Rahmadi, usulan menaikkan tarif masuk Bagi wisatawan Foreign (wisman) menjadi USD 50 per orang itu harus didukung.
Aturan itu dinilai sebagai langkah strategis Sebagai Meningkatkan Mutu Wisata Internasional Hingga Bali dan juga menjaga kelestarian Pulau Dewata.
Taufan menilai peningkatan tarif masuk ini dapat Memberi kontribusi signifikan Pada pendapatan Daerah yang dapat digunakan Sebagai berbagai keperluan penting.
“Pendapatan Di tarif ini bisa dialokasikan Sebagai konservasi lingkungan, Pembuatan infrastruktur, dan peningkatan layanan wisata. Kita bisa belajar Di Bhutan yang berhasil menggunakan tarif tinggi Sebagai mendanai upaya pelestarian lingkungan dan Kekayaan Budaya Dunia,” ujar Taufan.
Taufan menambahkan Di kenaikan tarif masuk ini juga dapat membantu Mengurangi overcrowding atau overtourism yang sering terjadi Hingga destinasi wisata populer seperti Bali.
“Venice, Italia, telah berhasil Mengurangi keramaian Di memberlakukan tarif masuk. Bali dapat menerapkan Aturan serupa Sebagai menjaga Kesejajaran Di jumlah wisatawan dan kapasitas lingkungan serta infrastruktur,” dia menambahkan.
Taufan Rahmadi (Helmy Akbar/detikBali)
|
Tarif masuk yang lebih tinggi dinilai Taufan juga dapat Memikat wisatawan berkualitas yang menghargai Kekayaan Budaya Dunia dan lingkungan setempat.
“Seychelles telah Menunjukkan bahwa tarif tinggi dapat Memikat wisatawan yang lebih menghargai lingkungan dan Kekayaan Budaya Dunia lokal. Ini bisa diterapkan Hingga Bali Sebagai Mengurangi jumlah ‘wisatawan nakal’ yang sering tidak menghargai aturan dan Kekayaan Budaya Dunia setempat,” kata dia.
Dampak Naiknya Tarif Masuk Hingga Bali buat Turis Foreign
Meski ada dampak positifnya, Taufan juga mengingatkan tentang potensi penurunan jumlah wisatawan akibat kenaikan tarif ini.
“Beberapa Negeri seperti Mesir dan Negeri-Negeri Karibia Merasakan penurunan jumlah wisatawan Sesudah menaikkan tarif masuk. Bali perlu Meninjau dampaknya secara hati-hati Sebagai memastikan industri Wisata Internasional lokal tidak terdampak negatif,” kata Taufan.
Bisa Mengurangi Wisatawan Nakal
Aturan ini juga diharapkan dapat Mengurangi jumlah wisatawan yang tidak menghargai aturan dan Kekayaan Budaya Dunia lokal. Taufan menambahkan bahwa wisatawan yang bersedia membayar lebih cenderung Memperoleh minat yang lebih besar Pada Kekayaan Budaya Dunia dan lingkungan, serta berperilaku lebih baik.
Akan Tetapi, Sebagai memastikan efektivitas Aturan ini, perlu ada upaya Belajar dan penegakan aturan yang kuat.
“Penting Bagi Bali Sebagai menerapkan Aturan ini Di baik, termasuk Belajar kepada wisatawan dan penegakan aturan yang konsisten. Ini adalah langkah penting Sebagai menjaga keindahan dan kelestarian Bali sebagai destinasi wisata yang berkelanjutan dan berkualitas,” ujar Taufan.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Usulan Kenaikan Tarif Masuk Turis Foreign Hingga Bali, Pakar: Langkah Strategis