Diaz Hendropriyono Ajak Anak Muda Berperan Atasi Krisis Lingkungan

Stafsus Pemimpin Negara Diaz Hendropriyono Di membuka Kegiatan Asosiasinegara-Negaraasiatenggara+ Youth Environmental Action (AYEA) Di Universitas Budi Luhur, Jakarta, Rabu (27/6/2024). FOTO/IST

JAKARTA – Staf Khusus (Stafsus) Pemimpin Negara Diaz Hendropriyono mengingatkan Indonesia harus waspada Pada dampak lingkungan Untuk Kemajuan ekonomi yang Pada ini dinikmati. Anak muda perlu berperan aktif Untuk menciptakan Pembaharuan ramah lingkungan.

“Ketika kita Mendorong Kemajuan ekonomi, kita juga harus hati-hati Di dampaknya Pada lingkungan, misalnya Di peningkatan sampah,” kata Diaz Di membuka Kegiatan Asosiasinegara-Negaraasiatenggara+ Youth Environmental Action (AYEA) Di Universitas Budi Luhur, Jakarta, Rabu (27/6/2024).

Diaz menjelaskan kebutuhan plastik Di 2017 berkisar sebesar 4,8 juta ton dan Berencana Menimbulkan Kekhawatiran hingga 8 juta ton tahun Didepan. Sebagian besar Untuk plastik tersebut Berencana berakhir menjadi sampah.

Ia telah melihat sendiri sebanyak 7.500 ton sampah Terbaru Di TPA Bantar Gebang setiap hari, mayoritas merupakan sampah plastik. Sampah plastik tersebut tidak terkelola Di baik Lantaran masih rendahnya tingkat daur ulang Di Indonesia.

Untuk itu, Diaz berharap generasi muda khususnya para delegasi AYEA dan mahasiswa Universitas Budi Luhur dapat melahirkan Pembaharuan yang bermanfaat Untuk perlindungan lingkungan.

“Saya telah menuliskan Literatur tentang dua tahun perjalanan saya Untuk melihat Pembaharuan lingkungan yang telah dilakukan Di Indonesia. Universitas Budi Luhur dan para delegasi mahasiswa Asing diharapkan bisa Mendorong Pembaharuan-Pembaharuan Untuk membuahkan solusi dan mengawinkan Di sisi komersil,” ungkap Diaz.

Di Di Yang Sama, Pembantu Presiden Pembantu Presiden Luar Negeri Retno Marsudi Untuk video sambutannya juga menyoroti peran anak muda Di Asosiasinegara-Negaraasiatenggara Untuk berpartisipasi aktif Di Topik lingkungan.

“Asosiasinegara-Negaraasiatenggara diberkati Di Pertumbuhan anak muda yang melimpah. Sepertiga populasinya berusia 15-35 tahun. Kita harus manfaatkan bonus demografi ini Untuk mendukung perekonomian sekaligus mempromosikan Aturan lingkungan dan melindungi bumi,” ucap Menlu Retno.

Menurut Retno, anak muda dapat berperan signifikan Lewat tiga cara. Pertama, berpartisipasi aktif Untuk memengaruhi Aturan dan kesadaran Komunitas. Kedua, menyuarakan kolaborasi Untuk Memangkas emisi gas Rumah kaca dan mendukung transisi energi. Ketiga, Imajinasi dan pemikiran kritis anak muda dibutuhkan Untuk menciptakan Pembaharuan dan solusi Untuk Krisis Lingkungan.

Senada Di pernyataan tersebut, Duta Besar Ethiopia Untuk Indonesia Fekadu Beyene Aleka juga menyampaikan peran signifikan anak muda Untuk melindungi lingkungan.

“Generasi muda berperan penting Untuk mengadvokasi Aturan Krisis Lingkungan, Menerapkan praktik berkelanjutan, serta Mendorong Pembaharuan Untuk masa Didepan yang lebih hijau,” ujar Fekadu Untuk kesempatan yang sama.

AYEA 2024 diselenggarakan Dari Himpunan Mahasiswa Hubungan Antar Negara (HIMAHI) Universitas Budi Luhur. Sebanyak 56 delegasi pemuda Untuk 29 Negeri Berencana menyusun policy brief Yang Berhubungan Di langkah-langkah yang diperlukan Untuk menjaga lingkungan serta memformulasikan Budi Luhur Declaration.

Turut hadir Untuk Kegiatan ini Direktur Pembangunan Ekonomi dan Lingkungan Kementerian Luar Negeri Tri Purnajaya, akademisi lingkungan hidup Gracia Paramitha, dan aktivis muda lingkungan Aeshnina Azzahra. (Rakhmatulloh)

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Diaz Hendropriyono Ajak Anak Muda Berperan Atasi Krisis Lingkungan