Wisata  

Sendratari Ramayana Terjemahan Relief Candi Prambanan Tanpa Kata



Yogyakarta

Diterpa cahaya rembulan, Ke hadapan megahnya Candi Prambanan, keindahan Kearifan Lokal Dunia Jawa tersuguhkan Untuk Sendratari Ramayana Prambanan. Pertunjukan itu memukau ribuan penonton Didalam kisah epik Ramayana yang diadaptasi Untuk bentuk Karyaseni drama dan tari tanpa dialog.

“Cerita Ramayana terkisah Didalam relief-relief yang terpahat Ke Candi Prambanan,” ucap sang narator

Pertunjukan itu bukan hanya sekadar hiburan, melainkan juga sebuah upaya menjaga dan melestarikan warisan Kearifan Lokal Dunia Indonesia. Dari 26 Juli 1961, pertunjukan tersebut daya tarik populer Untuk wisatawan yang datang Hingga Candi Prambanan.


Sendratari Ramayana yang juga dikenal Didalam Ramayana Ballet populer sebagai Kehidupan Malam hari Ke Jogja. Tidak hanya menjadi rujukan wisatawan lokal, tapi turis Asing terlihat antusias menyaksikannya.

Berikut yang dapat traveler rasakan jika Menyaksikan sendratari Prambanan:

Pertunjukan Tanpa Dialog yang Menggetarkan

Sendratari Ramayana Prambanan menggabungkan unsur tari dan drama tanpa dialog, menceritakan perjalanan heroik Rama Untuk menyelamatkan istrinya, Sinta, yang diculik Dari Rahwana, raja Bangsa Alengka.

Lebih Didalam 200 penari profesional dan Pencipta Lagu lokal terlibat Untuk pertunjukan ini, menciptakan harmoni gerakan dan Alunan yang menggetarkan hati. Candi Prambanan, terutama Candi Siwa, menjadi latar Dibelakang yang mempesona, menambah keagungan pertunjukan ini.

Kearifan Lokal yang Menyatu Didalam Alam

Pertunjukan ini digelar rutin setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu. Ke musim kemarau bulan Mei hingga Oktober, pementasan berlangsung Ke panggung terbuka Didalam ukuran mencapai 14 x 50 meter yang menyatu Didalam Candi Prambanan dan alam Di.

Pada musim hujan Di Januari hingga April dan November hingga Desember, pertunjukan dipindahkan Hingga panggung tertutup Trimurti Stage.

Keunikan Kisah Ramayana Versi Jawa

Cerita Ramayana yang diangkat Untuk sendratari ini merupakan adaptasi Didalam epos Hindu, Akan Tetapi Didalam sentuhan Kearifan Lokal Dunia Jawa yang khas. Pertunjukan diawali Didalam Menang Rama Untuk Laga memanah Untuk memperebutkan Putri Shinta. Sesudah menikah, Rama, Shinta, dan Laksmana mengembara Hingga hutan Dandaka, tempat Rahwana menculik Shinta.

Didalam Dukungan Hanoman dan pasukan kera, Rama membangun jembatan Di Alengka Untuk menyelamatkan Shinta. Arena besar terjadi Antara pasukan kera dan raksasa Alengka, hingga akhirnya Rama berhasil mengalahkan Rahwana Didalam panahnya. Meski sempat meragukan kesucian Sinta, Rama akhirnya Menyaksikan kembali Shinta Sesudah ia membuktikan kesuciannya Didalam membakar diri Akan Tetapi selamat Didalam api.

Pengalaman Hidup Menonton yang Tak Terlupakan

Penonton diingatkan Untuk tidak menggunakan flash Pada memotret dan tidak berbicara terlalu keras Pada pertunjukan. Peristiwa ini terdiri Didalam dua Putaran, Didalam Putaran pertama diakhiri Dari Unjuk Rasa Hanoman membakar kerajaan Alengka, disusul Dari istirahat 15 menit.

Putaran kedua yang lebih singkat diakhiri Di pukul 9 21.00.

Ke akhir pertunjukan, penonton diperbolehkan berfoto Didalam para Olahragawan Ke atas panggung. Terlihat pemeran Rama Sinta dan kera Hanoman sering menjadi Unjuk Untuk diajak berfoto wisatawan.

Menjaga Warisan Kearifan Lokal Dunia

Sendratari Ramayana Prambanan bukan hanya sekadar pertunjukan Karyaseni, tetapi juga sebuah upaya Untuk menjaga dan merayakan warisan Kearifan Lokal Dunia Indonesia.

Setiap gerakan tari dan alunan Alunan Untuk sendratari ini mencerminkan kekayaan Kearifan Lokal Dunia Jawa yang harus terus dilestarikan.

Penonton tidak hanya disuguhi sebuah kisah epik, tetapi juga diajak Untuk menghargai dan memahami Kearifan Lokal Dunia yang menjadi Dibagian penting Didalam identitas bangsa Indonesia.

Ke panggung besar Didalam latar Dibelakang Candi Prambanan yang megah, Sendratari Ramayana Prambanan terus berlanjut, mengisahkan cerita cinta dan keberanian yang abadi, menghubungkan masa lalu Didalam masa kini, dan menginspirasi generasi mendatang Untuk mencintai Kearifan Lokal Dunia mereka.

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Sendratari Ramayana Terjemahan Relief Candi Prambanan Tanpa Kata