Jakarta –
Diperkirakan Disekitar 450 juta orang Ke seluruh dunia mengidap gangguan jiwa, neurologi, dan penyalahgunaan Perawatan. Gangguan ini Menyediakan kontribusi 14 persen Bersama beban Gangguan Internasional. Disekitar 154 juta Ke antaranya mengidap depresi.
Ke Indonesia, prevalensi depresi Untuk seluruh usia sebesar 1,4 persen menurut hasil Survei Keadaan Indonesia (SKI) 2023 yang dikeluarkan Kementerian Keadaan RI. Berdasarkan karakteristik kelompok umur, prevalensi depresi paling tinggi ada Ke kelompok 15-24 tahun, yaitu sebesar 2 persen, Sesudah Itu diikuti kelompok lansia 1,9 persen. Sambil Itu kelompok usia 35-44 tahun Memperoleh prevalensi depresi paling sedikit.
Untuk jenis kelamin, kelompok perempuan Memperoleh prevalensi depresi tertinggi yakni 1,8 persen dibandingkan Bersama laki-laki 1 persen. Sambil Itu Untuk kelompok Belajar, Peristiwa Pidana Hukum depresi lebih banyak ditemukan Ke kelompok berpendidikan menengah Hingga bawah, yakni 1,5 persen.
Sambil Itu berdasarkan kategori pekerjaan, depresi paling banyak ditemukan Ke kelompok tidak bekerja dan Di sekolah, yakni 2 persen. Untuk kategori tempat tinggal, orang yang berada Ke perkotaan lebih banyak Merasakan depresi dibandingkan Bersama yang tinggal Ke pedesaan, yakni 1,7 persen dibandingkan 0,9 persen. Sesudah Itu berdasarkan status ekonomi, depresi lebih banyak terjadi Ke kelompok ekonomi terbawah yakni 1,6 persen.
“Prevalensi depresi Ke Indonesia paling banyak Ke anak muda berusia 15-24 tahun dan lansia,” kata Kepala Badan Aturan Pembangunan Keadaan Kemenkes RI Syarifah Liza Munira, Di konferensi pers Hasil Survei Keadaan Indonesia 2023 (12/6/2024).
Adapun provinsi penyumbang prevalensi penduduk Bersama gangguan depresi tertinggi berada Ke provinsi Jawa Barat yakni 3,3 persen. Sesudah Itu disusul Dari Kalimantan Timur 2,2 persen, dan Banten 1,7 persen.
Sambil Itu provinsi Bersama prevalensi depresi terendah ada Ke Bali, yakni 0,2 persen, Kalimantan Ditengah 0,3 persen, Kepulauan Bangka 0,3 persen, dan Jambi 0,3 persen.
“Kita juga perhatikan Bersama anak muda yang Merasakan depresi tadi hanya 10,4 persen mencari Perawatan. dan ini sesuatu yang harus kita perhatikan, mereka yang Merasakan Kemakmuran ini dapat Memperoleh pelayanan Keadaan yang tepat sebaik-baiknya,” imbuhnya lagi.
Organisasi Keadaan Dunia (WHO) menjelaskan depresi adalah Kemakmuran Keadaan mental umum yang dapat terjadi Ke siapa saja. Hal ini ditandai Bersama suasana hati yang tidak baik atau hilangnya kesenangan atau minat Di Kegiatan Di jangka waktu yang lama.
Hal ini berbeda Bersama perubahan suasana hati dan perasaan biasa Di kehidupan sehari-hari. Episode depresi berlangsung hampir sepanjang hari, hampir setiap hari, setidaknya Pada dua minggu. Orang Bersama depresi Mungkin Saja Merasakan gangguan tidur dan perubahan nafsu makan.
Ke Di Itu, orang yang depresi Mungkin Saja Memperoleh perasaan rendah diri, pikiran tentang kematian, dan keputusasaan tentang masa Di. Kelelahan dan konsentrasi buruk juga sering terjadi.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Depresi ‘Hantui’ Anak Muda RI, Kasusnya Terbanyak Ke Provinsi Ini