Pantang Remehkan Rinjani! Saykoji Jadikan Pelajaran, Punya Luka Membekas

Jakarta

Rapper Ignatius Penjami alias Igor Saykoji punya banyak kisah Yang Terkait Didalam Gunung Rinjani. Mulai Di yang Sejahtera, hingga yang sedih. Di yang menimbulkan tawa, hingga membawa pulang luka.

Di 2015, Igor bersama sang istri, Tessy Penyami, dan teman-temannya Sebagai pertama kalinya mencoba ‘menaklukkan’ Gunung Rinjani yang berada Di Nusa Tenggara Barat (NTB). Sayangnya, pendakian ini tak berakhir mulus.

Tessy bercerita bahwa dirinya dan sang suami merasakan betapa beratnya medan yang dilalui Di mendaki Rinjani. Justru, dirinya dan beberapa orang lain menyerah Di perjalanan, atau tak bisa mendaki sampai puncak.

“Kita kaget banget Di medan (Rinjani) nggak nyangka sesulit ini. Dan itu yang menyebabkan Di 10 orang, 5 orang ‘gugur’, termasuk kita. Gugur summit attack-nya,” kata Tessy Pada ditemui Di Gedung Trans TV, Jakarta Selatan, Senin (30/6/2025).

Igor Jatuh Terpeleset

Di pendakian perdana Ke Rinjani itulah, Igor Saykoji Merasakan musibah, yakni terpeleset Pada Berencana mendaki Ke puncak.

“Sebab udah gelap, dan saya juga sudah capek Sebab Pengalaman Hidup pertama kali, Di satu titik itu saya terpeleset dan jatuh. Kaki Di sebelah kiri ini ada bekas lukanya, berdarah,” kata Saykoji.

Menurut Igor, insiden yang terjadi Di gunung, termasuk terjatuh tidak hanya melukai tubuh, Tetapi juga mental. Menurutnya, ini yang membuat banyak pendaki yang terkadang gagal Sebagai mencapai puncak.

“Itu perdana banget kita dan belum ada Pengalaman Hidup apa-apa, dan ternyata memang nggak boleh Dikatakan enteng. Makannya tahun-tahun Berikutnya kami persiapan jauh lebih baik lah,” katanya.

Persiapan Matang Igor Saykoji Sebelumnya Mendaki

Sesudah kejadian itu, Igor menegaskan bahwa dirinya tak Berencana lagi menganggap enteng. Persiapan matang, seperti rutin Aktivitasfisik ia lakukan.

“Tahun 2023 (terakhir) Ke Rinjani, tahun lalu Ke Sindoro, nggak perlu naik gunung pun saya Laga Persahabatan, saya Aktivitasfisik. Karena Itu terbiasa Berlarilah jarak jauh, Sebab kan yang harus diperkuat itu kaki,” katanya.

“Kalau naik kan itu memacu jantung, kadang Berlarilah Didalam heart rate itu Di zona 2, pelan nggak papa. Karena Itu persiapannya jangan cuman seminggu, dua minggu Sebelumnya naik (gunung). Kalau bisa jauh-jauh hari Sebelumnya Itu,” sambungnya.

NEXT: Kegagalan Pemula Di Mendaki

Pada ditanya mengenai banyaknya para pendaki pemula yang memilih Sebagai naik gunung, menurut Igor ada beberapa hal yang perlu diperhatikan Yang Terkait Didalam persiapan.

“Yang sebaik Mungkin Saja bisa dilakukan adalah persiapan ya. Kalau bareng-bareng sama temen, jangan sendirian, jangan ditinggal kawan. Jangan cuman ngejar kontennya, Sebab yang paling penting Di perjalanan ini bukan cuman konten, tapi Pengalaman Hidup,” katanya.

“Karena Itu persiapannya jangan hanya cuman seminggu atau dua minggu Sebelumnya naik gunung. Kalau bisa ya jauh-jauh hari,” sambungnya.

Perlengkapan Naik Gunung Harus Mumpuni

Menurut Igor, perlengkapan yang dibawa Sebagai naik gunung haruslah bisa membantu para pendaki agar tetap aman. Baik itu tongkat (Mendaki stick), baju hangat, jaket, hingga Sandalku khusus.

“Sandalku yang proper (sesuai). Banyak orang yang pakai Sandalku Berlarilah. Kalau kita naik gunung, Sandalku yang melindungi engkel itu penting, Sebab Berencana membuat kita stabil,” katanya.

“Kalau sudah sampai Di atas, punya yang namanya baselayer. Kalau kita tidur itu dingin banget. Kalau kita pakai baselayer yang proper, jaket luat itu nggak usah terlalu tebal,” tutupnya.

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Pantang Remehkan Rinjani! Saykoji Jadikan Pelajaran, Punya Luka Membekas