Wisata  

Konon, Hayam Wuruk Pernah Bertapa Di Pantai Ini



Blitar

Konon, ada sebuah pantai Di Blitar yang menjadi lokasi pertapaan Hayam Wuruk, raja Majapahit yang paling terkenal. Pantai itu bernama pantai Serit.

Pantai Serit bisa dibilang pantai perawan Di sepanjang pesisir selatan Blitar. Raja Majapahit terbesar Hayam Wuruk diceritakan pernah bertapa Di pantai selatan ini.

Belum banyak orang yang tahu keberadaan pantai ini. Padahal, lokasinya tepat Di balik barat tebing Di Pantai Serang, Panggungrejo, Kabupaten Blitar.


Akses Di sana juga seadanya. Jika kuat berjalan kaki, jalur pertama Bersama mendaki Di tebing bukit Pada barat Pantai Serang, jaraknya Di 400 meter.

Atau jika tak kuat mendaki bukit, bisa berjalan memutari areal tambak udang lalu melewati lahan tebu. Ada jalan setapak sepanjang 600 meter Sebagai Di bibir Pantai Serit.

Rasa lelah traveler itu Akansegera terbayar lunas Bersama pemandangan indah pantai yang masih perawan ini. Rasanya segala lelah jiwa dan raga Akansegera terhapuskan begitu sampai Di pantai ini.

Di balik rimbunnya pohon pandan, tersembunyi pantai yang sangat indah. Hamparan pasir hitam dan bebatuan koral menghiasi bibir pantai sepanjang Di 300 meter itu.

Di sebelah kanan pantai, tampak tebing berundak menjorok Di lepas pantai. Tebing setinggi Di 20 meter ini, Menarik Perhatian perhatian Lantaran bentuknya unik. Mirip bangunan candi berundak.

Pantai Serit, Surga Tersembunyi Tempat Prabu Hayam Wuruk Bertapa Foto: Erliana Riady

Sedangkan Di Pada Dibelakang Pantai Serit, terdapat bukit yang Di tengahnya terdapat batu andesit tertata, seperti tempat Sebagai bertapa.

Sesepuh Desa Serang, Raban Yuwono menceritakan, Di kedua lokasi itulah kemungkinan Prabu Hayam Wuruk pernah melakukan tapa brata.

“Di Di Kitab Negarakertagama dituliskan, tetor adalah tempat bertempurnya (bertemunya) sungai dan laut. Nah Di situlah Hayam Wuruk melalukan ritual agung,” ujar Raban.

Raban mengatakan Di Negarakertagama juga disebutkan, Hayam Wuruk melakukan ritual agung Di Antara tahun 1283-1293. Artinya, Sebelumnya dia menjadi Raja Majapahit.

Di situ diceritakan, Hayam Wuruk memulai ritual Di Candi Palah (Penataran, Nglegok), lalu Di pendarmaan Eyangnya yakni Raden Wijaya Di Candi Simping Kademangan.

Sesudah Itu ia meneruskan laku ritualnya Di Candi Sawentar Kanigoro dan berjalan Di arah selatan Di Desa Bacem.

“Sampai Di situ, memang ditemukan Prasasti Bacem. Lantaran Di itu masih hutan belantara, rombongan meneruskan perjalanan Bersama menyusuri sungai dan berhenti Di simpang tiga Kali Klatak. Sesudah Itu Di selatan ada Kali Sumbersari yang keduanya bermuara Serit ini,” jelas tokoh spiritual Blitar ini.

Hayam Wuruk adalah raja keempat Kerajaan Majapahit yang memerintah tahun 1350-1389. Bergelar Maharaja Sri Rajasanagara. Di bawah pemerintahannya, Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaannya.

——-

Artikel ini telah naik Di detikJatim.

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Konon, Hayam Wuruk Pernah Bertapa Di Pantai Ini