Waspadai Lonjakan Tindak Kejahatan Stroke Hingga Usia Muda, Ternyata Ini yang Dari Sebab Itu Pemicunya


Jakarta

Sebuah studi Mutakhir Bersama Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menemukan bahwa risiko orang Hingga bawah usia 65 tahun terkena stroke Lebih Meresahkan Pada sepuluh tahun terakhir. Meningkatnya prevalensi stroke disejajarkan Bersama peningkatan obesitas dan tekanan darah tinggi Di kelompok umur yang sama.

Yang Terkait Bersama laporan tersebut, Gregory W Albers, MD, Direktur Stanford Stroke Center Hingga Stanford Medical Center, mengungkapkan kekhawatirannya.

“Laporan ini mengkhawatirkan Lantaran Di Penduduk Dunia muda, angka stroke Meresahkan. Dan mereka juga mencatat bahwa tingkat obesitas dan hipertensi Meresahkan Di orang-orang muda. Itu pertanda buruk,” ungkap Albers dikutip Bersama Healthline.

Dibandingkan Bersama data Keadaan yang dilaporkan Dari CDC Bersama tahun 2011-2013 dan 2020-2022, para peneliti Hingga CDC menemukan bahwa prevalensi stroke Meresahkan hampir 8 persen. Tetapi, peningkatan tersebut tidak tersebar secara merata Di semua kelompok umur, jenis kelamin, dan sosial ekonomi.


Khususnya Di kelompok usia dewasa muda, terjadi peningkatan angka stroke yang sangat besar. Hingga Di mereka yang berusia 18-44 tahun terdapat peningkatan prevalensi stroke sebesar 14,6 persen, sedangkan Untuk orang dewasa Di kategori 45-64 tahun Meresahkan sebesar 15,7 persen.

Berdasarkan Studi yang berjudul “Aging and Ischemic Stroke”, usia merupakan faktor utama terjadinya stroke. Rata-rata orang terkena stroke biasanya terjadi Di pasien menginjak 70-an tahun. Laporan CDC tersebut pun cukup meresahkan.

Kendati tidak ada penyebab utama yang berperan Di peningkatan jumlah stroke Hingga kalangan usia dewasa muda, tekanan darah tinggi dan obesitas kemungkinan besar memainkan peran Di faktor risiko terkena stroke.

“Ketika Anda melihat setiap studi epidemiologi secara menyeluruh, setiap benua Hingga planet ini, setiap demografi, hal yang paling menonjol sebagai faktor risiko stroke dibandingkan faktor lainnya adalah tekanan darah tinggi,” ungkap Matthew S Schrag, MD, PhD, ahli saraf vaskular dan Asisten Profesor Neurologi Hingga Vanderbilt University Medical Center.

Omoye Imoisili, MD, seorang peneliti Hingga Divisi Gangguan Jantung dan Upaya Mencegah Stroke CDC, mengatakan bahwa ada banyak sekali perubahan Keadaan dan Cara Hidup yang dapat membantu mencegah risiko terkena stroke.

“Kurangi risiko stroke Bersama mengendalikan Keadaan Anda. Langkah dan cara Upaya Mencegah mencakup kebiasaan Kebugaran Yangbaik yang dapat dilakukan sendiri, dan juga bisa Bersama Dukungan Skuat layanan Keadaan. Hingga antaranya memilih Hidangan dan minuman yang sehat, menjaga berat badan yang sehat, rutin melakukan Latihan, tidak merokok, membatasi alkohol, dan mengontrol tekanan darah,” tandas Imoisili.

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Waspadai Lonjakan Tindak Kejahatan Stroke Hingga Usia Muda, Ternyata Ini yang Dari Sebab Itu Pemicunya