Jakarta – Bagi Kandidat jemaah haji dan umrah, persiapan fisik dan spiritual memang penting. Tetapi, ada satu hal yang sering terlupakan padahal sangat krusialyaituImunisasi polio dan meningitis. Keduanya bukan sekadar formalitas, tapi perlindungan nyata Pada Gangguan mematikan.
dr. Sukamto Koesnoe, SpPD-KAI, FINASIM, pakar Gangguan Penyakit Menyebar Di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, menjelaskan mengapa Imunisasi ini wajib dilakukan Sebelumnya berangkat Ke Tanah Suci.
Polio Masih Di Sebab Itu Ancaman, Jangan Anggap Hilang
dr. Sukamto mengatakan banyak masyarkat mengira Gangguan polio sudah menghilang dan tak menjadi ancaman serius. Padahal, Dari 2022 Indonesia pernah Merasakan kejadian luar biasa polio.
“Banyak orang mengira polio sudah tidak ada. Padahal, Dari 2022 Indonesia kembali mencatat Tindak Kejahatan Kejadian Luar Biasa (KLB)polio,” ungkap dr. Sukamto.
Menurutnya, Dari 2022 hingga 2024, tercatat 12 Tindak Kejahatan kelumpuhan akibat polio tipe 1 dan 2 Ke beberapa Lokasi Ke Indonesia.
“Rendahnya cakupan imunisasi dasar dan buruknya sanitasi Di Sebab Itu faktor utama,” ujarnya.
Mikroba polio menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan permanen hanya Di hitungan jam. Tak hanya anak-anak, orang dewasa pun bisa terinfeksi, terutama jika belum pernah Menyambut Imunisasi dan bepergian Ke Daerah endemis seperti Arab Saudi.
Kenapa Jemaah Haji dan Umrah Dianjurkan Imunisasi Polio?
dr Sukamto menerangkan kerumunan jutaan orang Di haji dan umrah adalah tempat yang sangat ideal Bagi Mikroba menyebar. Karenanya, Arab Saudi mewajibkan Imunisasi polio Bagi jemaah Di Bangsa-Bangsa berisiko, termasuk Indonesia.
“Ini bukan hanya melindungi diri sendiri, tapi juga mencegah jemaah membawa pulang Mikroba Ke komunitas Ke Tanah Air,” ujarnya.
Belum lama ini beredar informasi mengenai penundaan kewajiban Imunisasi meningitis Bagi jemaah umrah yang merujuk Di pernyataan Di General Authority of Civil Aviation (GACA), yakni lembaga otoritatif yang membawahi penerbangan sipil Ke Arab Saudi. Tetapi demikian, hingga Di ini Kementerian Kesejajaran Republik Indonesia belum menetapkan perubahan Aturan Yang Berhubungan Di hal tersebut.
Pelaksanaan Imunisasi Bagi jemaah haji mengacu Di Surat Edaran Nomor HK.02.03/A.XI/231/2025 yang mewajibkan Imunisasi meningitis dan polio. Sambil Itu, kewajiban Imunisasi meningitis Bagi jemaah umrah asal Indonesia juga masih berlaku, sesuai Syarat Di Surat Edaran Nomor HK.02.02/A/3717/2024 tentang Pelaksanaan Imunisasi Meningitis Bagi Jamaah Haji dan Umrah yang mulai diberlakukan Di 11 Juli 2024.
IPV vs OPV: Mana yang Diberikan Sebagai Dewasa?
Imunisasi polio Sebagai orang dewasa berbeda Di Imunisasi anak-anak. dr Sukamto menjelaskan untuk orang dewasayang diberikan adalahIPV (Inactivated Polio Vaccine) Di bentuk suntikan. Sedangkan anak-anak umumnya Merasakan OPV (Oral PolioVaccine)Di bentuk tetes.
Menurutnya, IPV sangat efektif melindungi Di Tanda polio berat dan kelumpuhan.
“Sambil Itu OPV bagus Sebagai kekebalan Ke saluran pencernaan dan mencegah penyebaran Mikroba. Tapi Sebagai dewasa, IPV jauh lebih aman dan tepat,” tambahnya.
Waspadai Meningitis, Gangguan Mematikan Ke Di Keramaian
dr Sukamto juga menjelaskan bahayanya meningitis. Penyakit ini dikatakan bisa mematikan dan menyebar sangat cepat. Karenanya ia menilai setiap orang wajib melakukan Imunisasi meningitis.
Sebagai diketahui, infeksi ini menyerang selaput otak,sumsum tulang Di, dan menyebar lewat droplet seperti batuk atau bersin.
“Tempat-tempat padat seperti asrama, kamp, atau kerumunan haji dan umrah Di Sebab Itu area rawan penyebaran meningitis,” ujarnya.
Sebagai itu, Arab Saudi menetapkan Imunisasi meningitis sebagai syarat wajib. Imunisasi ini harus diberikan minimal 10 hari Sebelumnya berangkat dan berlaku Di tiga tahun.
“Jangan lupa bawaLiteratur kuning, sertifikat Imunisasi internasional, sebagai bukti,” imbuhnya.
Berdasarkan studi, Disekitar 0,49% jemaah umrah bisa menjadi carrierbakteri meningokokus tanpa Tanda dan berisiko menularkan Ke orang lain sekembalinya Ke Tanah Air.
Aman dan Efektif, Jangan Ragu Sebagai Imunisasi
dr. Sukamto menegaskan bahwa Imunisasi polio dan meningitis telah terbukti aman. Efek sampingnya ringan dan Sambil Itu.
“Biasanya hanya nyeri Ke tempat suntikan atau demam ringan, dan itu Berencana hilang sendiri,” katanya.
Adapun bahaya muncul justru jika tidak melakukan Imunisasi polio dan meningitis.
“Risikonya bisa jauh lebih besar-Di Penyakit Menyebar berat, Di Sebab Itu pembawa Mikroba, hingga menyulut wabah Mutakhir Ke komunitas,” tegasnya.
Ia juga berpesan agar Kandidat jemaah yang hendak umrah dan melaksanakan haji Ke Tanah Suci Sebagai segera melakukan Imunisasi. Tak hanya sebagai syarat administrasi, melainkan sebagai perlindungan diri.
“Pesan saya, jangan tunda-tunda. Sebelumnya Ke Tanah Suci, pastikan Anda sudah update Kekebalan Di Imunisasi polio dan meningitis. Ini bukan hanya syarat administratif, tapi perlindungan Sebagai diri sendiri, keluarga, dan Kelompok,” tutup dr. Sukamto.
Di Sebab Itu, sudahkah Anda Update Kekebalan Sebelumnya Ke Tanah Suci? Jangan lupa cek status Imunisasi Anda sekarang juga!
(adv/adv)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Wajib Tahu! Alasan Imunisasi Polio & Meningitis Di Sebab Itu Syarat Haji & Umrah