Wisata  

Tajikistan Resmi Larang Warganya Pakai Hijab, Padahal Mayoritas Muslim



Dushanbe

Tajikistan resmi melarang warganya Sebagai mengenakan hijab. Larangan itu tercantum Di undang-undang terbaru mereka. Padahal, Bangsa itu mayoritas muslim.

Dilansir Didalam Euronews, Jumat (28/6/2024) undang-undang yang melarang pemakaian hijab itu telah disetujui Dari majelis tinggi Dewan Tajikistan, atau yang disebut Majlisi Milli, Ke Kamis (20/6) pekan lalu.

Pengesahan undang-undang yang melarang pemakaian hijab itu dinilai mengejutkan. Sebab, menurut sensus terakhir yang dilakukan Ke tahun 2020 lalu, Tajikistan yang berpenduduk 10 juta jiwa ini Memiliki Di 96 persen penduduk beragama Islam.


Undang-udang itu melarang para wanita Ke Tajikistan Sebagai menggunakan “Pengganti Foreign” yang termasuk hijab atau jilbab, atau penutup kepala yang biasa dikenakan Dari perempuan Muslim.

Sebagai Alternatif, warga Tajikistan dianjurkan Sebagai mengenakan Pengganti nasional Bangsa tersebut. Ada hukuman Bagi yang nekat melanggar undang-undang tersebut.

Warga yang melanggar undang-undang itu Akansegera dikenai hukuman denda Didalam besaran yang bervariasi. Mulai Didalam denda sebesar 7.920 Somoni Tajikistan (Rp 12 juta) Sebagai warga Bangsa biasa.

Denda sebesar 54.000 Somoni (Rp 82,6 juta) berlaku Sebagai pejabat pemerintah. Sedangkan denda 57.600 Somoni (Rp 88 juta) Sebagai tokoh keagamaan yang terbukti melanggar undang-undang Terbaru tersebut.

Alasan Pemerintah Tajikistan

Pemerintah Tajikistan pun Menyediakan alasan mengapa undang-undang itu disetujui dan disahkan. Tindakan tersebut dilakukan Sebagai “melindungi nilai-nilai Adat Istiadat Dunia nasional” dan “mencegah takhayul dan ekstremisme”.

Pemimpin Negara Tajikistan, Emomali Rahmon Di pernyataannya menegaskan dirinya ingin menjadikan Tajikistan sebagai Bangsa yang “demokratis, berdaulat, berdasarkan hukum dan sekuler”.

Dia Malahan mengutip kalimat pembuka Di Konstitusi Tajikistan tahun 2016 yang menganjurkan Kelompok Sebagai “mencintai Tuhan Didalam hati”.

Larangan berhijab Ke Tajikistan itu pun Akansegera berdampak Ke praktik keagamaan dan Kearifan Lokal-Kearifan Lokal yang biasa dilakukan Dari warga Ke Bangsa itu.

Salah satunya Kearifan Lokal berabad-abad yang dikenal Ke Tajikistan sebagai “iydgardak” dimana anak-anak mendatangi Rumah-Rumah Sebagai mengumpulkan uang saku Ke Hari Raya Idul Fitri.

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Tajikistan Resmi Larang Warganya Pakai Hijab, Padahal Mayoritas Muslim