Praktisi Medis Urologi Bagikan Tips Sehat Minum Minuman Kafein Tanpa Menyiksa Ginjal

Jakarta –

Minuman Kafein adalah minuman yang banyak digemari Didalam Komunitas Indonesia. Selain rasanya yang nikmat, Minuman Kafein juga Memiliki berbagai manfaat Bagi Keadaan, seperti kaya antioksidan, Memperbaiki konsentrasi, memperbaiki suasana hati, dan mencegah Gangguan degeneratif.

Meski begitu, terdapat sejumlah hal yang perlu diperhatikan Sebelumnya mengonsumsi Minuman Kafein Bagi menghindari efek Di. Salah satunya menghindari penggunaan gula Di secangkir Minuman Kafein.

Ketua Kolegium Urologi Indonesia dan Praktisi Medis Spesialis Urologi, Prof dr Chaidir A Mochtar, SpU(K), PhD, mengatakan penggunaan gula Di Minuman Kafein dapat memicu naiknya kadar kolesterol Di darah yang bisa berdampak Di organ ginjal.

Lantaran itu, ia menyarankan apabila mengonsumsi Minuman Kafein sebaiknya hindari penggunaan gula.

“Yang penting jangan pake gula, kan glucose is the new cholesterol,” ucapnya Di ditemui Di Jakarta Selatan, Rabu (19/6/2024).

“Yang harus dihindari bukan fat atau lemak bukan, tapi gulanya,” katanya lagi.

Ia juga merekomendasikan Bagi mengonsumsi Minuman Kafein kurang lebih satu Gelas sehari atau sesuai batas aman.

“Asal Di takarannya normal, aman 1 Gelas sehari cukup. Dia kan semacam antioksidan,” ucapnya lagi.

Dikutip Di National Kidney Federation, kadar kolesterol tinggi sebagian besar dikaitkan Didalam masalah jantung. Apabila terlalu banyak kadar kolesterol yang menumpuk Di pembuluh jantung, hal ini dapat Memperbaiki risiko serangan jantung atau stroke.

Tetapi, penumpukan timbunan lemak ini tidak hanya memengaruhi jantung, kolesterol juga dapat mempengaruhi suplai darah Hingga Pada tubuh lain, seperti ginjal.

Terlalu banyak kolesterol dapat menumpuk Di pembuluh darah yang memasok ginjal. Hal ini membuat ginjal lebih sulit bekerja Didalam baik.

Fungsi ginjal sangat bergantung Di tekanan darah yang cukup, Agar setiap gangguan Di aliran darah Hingga ginjal,seperti yang disebabkan Didalam penumpukan kolesterol, dapat mengakibatkan hilangnya fungsi ginjal dan kerusakan jaringan, misalnya Gangguan ginjal.