Wisata  

Polisi Korsel Dapat Email Klaim Pelaku Kecelakaan Jeju Air



Jakarta

Polisi Korea Selatan Merasakan e-mail klaim pelaku kecelakaan pesawat Jeju Air. Pengirim juga mengancam serangan bom.

Polisi Korea Selatan Mengusut laporan soal surat elektronik (e-mail) berisikan ancaman yang mengklaim bahwa kecelakaan pesawat Jeju Air Di Minggu (29/12) adalah perbuatan yang disengaja Dari pengirim.

Kepolisian mencatat surel ancaman itu dikirim kepada Kementerian Kehakiman. Seorang pegawai kementerian melaporkan telah Merasakan surel berisi ancaman tersebut Di Senin (30/12) Di pukul 08.50 pagi waktu lokal.


“Saya Merasakan e-mail yang mengklaim kecelakaan Jeju Air adalah perbuatan mereka,” bunyi laporan pegawai kementerian tersebut Di melapor kepada polisi seperti dikutip kantor berita Korsel, Yonhap.

Selain klaim tersebut, surel misterius itu juga mengancam Akansegera meledakkan bom berkekuatan tinggi Hingga beberapa pusat kota-kota besar Hingga Korea Selatan hari Di malam pergantian Tahun Terbaru 2025 hari ini, Selasa (31/12).

E-mail tersebut ditulis Untuk bahasa Jepang dan Inggris, dan dikirim Dari seseorang asal Jepang bernama Takahiro Karasawa.

Nama yang sama juga digunakan Dari pengirim e-mail ancaman serangan bom Pada beberapa fasilitas publik Hingga Negeri ini Di Agustus lalu.

Di Di itu, seorang pengacara Didalam nama asli Takahiro Karasawa mengunggah pernyataan klarifikasi Hingga media sosial bahwa nama dan identitasnya telah dicatut dan digunakan tanpa izin.

“Sepertinya nama saya digunakan tanpa izin,” bunyi pernyataan Karasawa.

Polisi pun menduga ini adalah ulah seorang ekstremis.

Dikutip media lokal Chosun Biz, Unit Investigasi Siber Kepolisian Metropolitan Seoul Di ini Untuk Mengusut e-mail misterius terbaru ini dan memeriksa kemungkinan bahwa ancaman ini adalah perbuatan pelaku yang sama.

Penerbangan Jeju Air 2216 jatuh tergelincir hingga menabrak tembok beton pembatas landasan pacu sampai meledak Di mendarat Hingga Bandara Muan, Korsel, Di Minggu pagi waktu lokal. Pesawat yang mengangkut total 181 orang itu terbang Didalam Thailand Ke Muan.

Insiden itu menewaskan total 179 orang yang terdiri Didalam seluruh penumpang dan beberapa awak kabin. Hanya dua orang yakni awak kabin yang selamat Didalam insiden penerbangan paling fatal Hingga Korsel tersebut.

Sampai Sekarang, pihak berwenang masih Mengusut penyebab pesawat jatuh dan menunggu analisa Kardus hitam pesawat yang sudah ditemukan. Tetapi, pengamat penerbangan hingga otoritas Korsel Sampai Sekarang menduga kuat bahwa pesawat Boeing 737-800 itu terpaksa mendarat tanpa landing gear Sebab menabrak burung atau bird strike.

Sebab, sejumlah penyelidikan awal Membeberkan menara ACT bandara sudah Menerbitkan peringatan bird strike Sebelumnya pesawat Merasakan masalah dan kecelakaan.

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Polisi Korsel Dapat Email Klaim Pelaku Kecelakaan Jeju Air