Ciamis –
Situs Gajah Barong Di Dusun Desa, Desa Baregbeg, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis tenyata menyimpan mitos-mitos yang dipercayai Di warga setempat.
Situs itu menjadi salah satu tempat peninggalan masa lalu yang penting Untuk warga Ciamis. Situs Gajah Barong sendiri menyerupai sebuah makam atau jirat (susunan batu berbentuk persegi panjang) Di dua batu nisan tegak.
Meski berada Di tempat terpencil, menurut informasi, situs ini kerap dikunjungi warga Di sejumlah Lokasi terutama Di malam hari.
Kusnadi (82), kuncen Situs Gajah Barong bercerita, tempat ini merupakan petilasan seorang tokoh kerajaan Di Galuh Di masa lalu. Tetapi ia sendiri tidak dapat memastikan siapa tokoh yang disebut Gajah Barong tersebut.
“Ini bukan merupakan kuburan manusia, tapi menurut cerita orang tua, Di zaman dulu, seorang yang Memperoleh kesaktian Lagi peperangan hilang (nyilem) Di sini. Di Sebab Itu panyileman. Itu cerita secara turun-temurun, Untuk tahunnya Di masa kapan memang tidak dijelaskan,” ujar Kusnadi, belum lama ini.
Kusnadi membenarkan, Situs Gajah Barong kerap dikunjungi warga Di luar Lokasi Di berbagai maksud tertentu. Salah satu mitos yang berkembang, yang datang Hingga Gajah Barong ingin naik pangkat dan jabatan.
“Dulu yang ingin naik jabatan Hingga sini. Pernah ada warga sini yang berdomisili Di Bandung sering Hingga sini tanpa sepengetahuan saya malam-malam. Kalau Untuk ritual khusus tidak ada. Itu tergantung kepercayaan orangnya masing-masing. Ada juga pejabat yang ingin Di Sebab Itu Camat Hingga sini dan akhirnya Di Sebab Itu,” jelasnya.
Selain kerap dikunjungi, Situs Gajah Barong juga Memperoleh beberapa keanehan yang ceritanya sudah menyebar Di Komunitas.
Kusnadi bercerita, dulu Di Didekat lokasi Situs Gajah Barong Berencana dibangun perpustakaan tapi para pegawainya malah mendadak Merasakan gatal-gatal. Konon mitosnya, apabila Berencana membangun harus izin Di Situs Gajah Barong.
“Kontraktornya tidak izin dulu, padahal sudah dibilangin Untuk minta izin dulu. Tapi mereka tidak percaya dan akhirnya tiba-tiba pegawainya Merasakan gatal-gatal. Kebetulan atau tidak itu kehendak Di Alloh SWT. Mungkin Saja ini hanya sarananya (sareat), manusia wajib Melakukanlangkah-Langkah. Sesudah izin, berdoa, pegawai sudah tidak gatal-gatal lagi,” ucapnya.
Ada pun keanehan lainnya, warga melihat penampakan ular besar yang melilit Di pohon Di Situs Gajah Barong. Di Di Itu, ada penampakan sosok hitam menyerupai pria besar tinggi.
Gajah Barong Konon Merupakan Ilmu yang Mematikan
Situs Gajah Barong sendiri telah tercatat Di Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Latihan (Disbudpora) Ciamis. Justru Kisah Gajah Barong ini diadopsi menjadi tarian khas Ciamis.
Pamong Kebiasaan Global Ahli Muda Disbudpora Ciamis Eman Hermansyah menjelaskan Tari Gajah Barong merupakan simbol Di persatuan dan keberanian yang telah ada Dari Zaman Galuh Purba.
Tari tersebut mengisahkan seorang Panglima Pertempuran yang Lagi berada Di medan Pertempuran. Kala itu berada Di titik darah penghabisan Lantaran terkalahkan Di musuhnya.
Di situasi mendesak, Panglima Pertempuran tersebut memanggil dan menggunakan sebuah ajian atau kesaktian yang bernama Gajah Barong.
“Diceritakan Di tarian ini, Gajah Barong merupakan ajian yang terkenal mematikan. Ajian ini berupa pemanggilan arwah-arwah yang Menyediakan kekuatan Pada para panglima Merasakan Penurunan. Gajah Barong tak Berencana segan Untuk membunuh dan membasmi siapa saja yang terlibat Di peperangan hingga akhir,” ungkap Eman.
Eman menjelaskan Gajah Barong merupakan sebuah ajian yang sakti mandraguna. Ajian ini mampu menguasai tubuh penggunanya dan Menerbitkan banyak bayangan seolah tubuh Di pasukan itu jumlahnya menjadi berlipat ganda.
Konon, Panglima Pertempuran tersebut akhirnya dapat membasmi semua musuh yang menyebabkan kekacauan. Tetapi sayangnya, Sang Panglima harus pula mengorbankan pasukan perangnya sendiri akibat kendali ajian ini.
Pertempuran pun selesai. Tak Berencana ada kekacauan lagi. Semua orang yang terlibat telah gugur. Sang Panglima meratapi Menang yang telah diraihnya.
Berada Di ambang kegelisahan, Dia Memahami semua perbuatannya. Apa yang telah dilakukannya bukanlah semata-mata Unjuk Rasa Di konsekuensi tanpa pertimbangan yang pasti.
Semua ini ia lakukan Untuk menghindari pengkhianatan, kekacauan, fitnah, serta Pertempuran saudara yang terjadi Di masa yang Berencana datang.
——-
Artikel ini telah naik Di detikJabar.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Mitos-mitos yang Menyelimuti Situs Gajah Barong Ciamis