Jakarta –
Jepang yang Pada ini dihadapkan Didalam permasalahan rendahnya angka kelahiran, Ditengah ramai Didalam Tren ‘friendship marriage’. Tren ini membuat warga Jepang menjalani pernikahan tanpa rasa cinta dan hubungan seksual.
Berdasarkan laporan Untuk Colorus yang dikutip Untuk South China Morning Post, Tren ini ramai dilakukan Dari kalangan anak muda yang tidak ingin Memiliki ikatan romantis, Tetapi terus Menyaksikan tekanan sosial Bagi menikah. Pernikahan ini lantas dilakukan berdasarkan nilai-nilai dan kesamaan minat satu sama lain.
Sebelumnya menikah, pasangan bisa menghabiskan waktu berjam-jam, hingga berhari-hari Bagi menyepakati hal-hal kecil Untuk hidup mereka. Kedua individu bebas menjalin hubungan romantis Didalam orang lain Hingga luar pernikahan, asalkan ada kesepakatan bersama.
“Friendship marriage ini seperti mencari teman sekamar yang Memiliki minat yang sama,” kata salah satu pelaku Tren ‘friendship marriage’ yang tidak disebutkan namanya.
Lantas apa yang membuat warga Jepang mau menjalani Tren pernikahan tersebut? Berdasarkan laporan tersebut, Tren ini dilakukan kalangan muda Jepang Bagi bisa menampilkan citra sosial yang terlihat stabil dan lebih dewasa. Hal ini menurut mereka penting Bagi kemajuan karier dan menyenangkan orang tua.
Orang-orang yang mengikuti Tren ini rata-rata berusia 32,5 tahun Didalam pendapatan melebihi rata-rata nasional. Di 85 persen Memiliki gelar sarjana atau lebih tinggi.
Tren ini umumnya sangat Memikat Bagi individu aseksual dan homoseksual. Banyak orang Didalam kecenderungan aseksual tidak mampu merasakan hasrat cinta Tetapi masih ingin Menyaksikan Hubungan dan persahabatan. Sedangkan Bagi individu homoseksual, Tren ini bisa menjadi ‘alternatif’ mengingat pernikahan sesama jenis tidak sah Hingga Jepang.
Di Itu, individu heteroseksual muda Hingga Jepang yang tidak menyukai pernikahan tradisional atau pola hubungan yang romantis juga lebih Menyaksikan Tren ‘friendship marriage’ ini.
“Saya tidak cocok menjadi pacar seseorang, tapi saya bisa menjadi teman yang baik. Saya hanya ingin seseorang Didalam selera yang sama melakukan hal-hal yang kami berdua nikmati, mengobrol, dan tertawa,” ucap pelaku lain Untuk Tren pernikahan ini.
Berdasarkan kantor Tim Menteri Pembantu Ri Jepang, tercatat ada Di 75 persen orang Jepang berusia 30-an tahun masih memandang pernikahan sebagai salah satu bentuk tujuan hidup. Tetapi, Di 47,2 persen pasangan yang sudah menikah Hingga Jepang belum melakukan hubungan seks Untuk sebulan terakhir dan jumlahnya terus Meresahkan.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Ini Alasan Warga Jepang Ikuti Tren Nikah Tanpa Cinta-Seks