Komisi IV Wakil Rakyat Dorong Bentuk Pansus Dugaan Tindak Kejahatan Pembelian Barang Di Luar Negeri Beras Bulog

Komisi IV Wakil Rakyat Berencana Mendorong pembentukan pansus Membeberkan dugaan Tindak Kejahatan mark up Pembelian Barang Di Luar Negeri beras. Hal ini ditegaskan Anggota Komisi IV Wakil Rakyat, Daniel Johan. Foto/SINDOnews

JAKARTAKomisi IV Wakil Rakyat Berencana Mendorong pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Untuk Membeberkan dugaan Tindak Kejahatan mark up (selisih harga) Pembelian Barang Di Luar Negeri beras. Hal ini ditegaskan Di Anggota Komisi IV Wakil Rakyat, Daniel Johan.

Di dugaan Tindak Kejahatan Pembelian Barang Di Luar Negeri 2,2 juta ton beras senilai Rp2,7 triliun dan kerugian Negeri akibat demurrage Pembelian Barang Di Luar Negeri beras senilai Rp294,5 miliar ini, menyeret nama Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dan Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Bayu Krisnamurthi.

“Iya nanti kita usulkan dan dorong,” ujar Daniel Johan, Minggu (7/7/2024).

Daniel Johan menilai pembentukan Pansus Hingga Wakil Rakyat diperlukan Untuk Membeberkan segala kebenaran Yang Berhubungan Di Tindak Kejahatan Pembelian Barang Di Luar Negeri beras yang menyeret nama Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dan Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Bayu Krisnamurthi.

“Bisa diungkap sejauh mana kebenarannya,” jelas Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

Daniel Johan juga memandang, pembentukan pansus dugaan Tindak Kejahatan Pembelian Barang Di Luar Negeri beras diperlukan Untuk memperbaiki tata kelola Ketahanan Pangan RI. Daniel Johan menekankan, pembentukan Pansus juga sebagai komitmen dan langkah pemerintah Di mewujudkan kedaulatan Ketahanan Pangan.

“Sekaligus perbaiki tatakelola dan memastikan komitmen dan langkah pemerintah Di wujudkan kedaulatan Ketahanan Pangan dan keberpihakan kepada petani dan kemandirian Ketahanan Pangan,” tandas Daniel Johan.

Sebelumnya, usulan pembentuan pansus dugaan Tindak Kejahatan Pembelian Barang Di Luar Negeri beras Hingga Wakil Rakyat digaungkan Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas. Fernando Mendorong pembentukan Pansus Yang Berhubungan Di Di Tindak Kejahatan mark up (selisih harga) Pembelian Barang Di Luar Negeri 2,2 juta ton beras senilai Rp2,7 triliun dan kerugian Negeri akibat demurrage Pembelian Barang Di Luar Negeri beras senilai Rp294,5 miliar.

Tindak Kejahatan ini sendiri bermula Pada Studi Kedaulatan Rakyat Rakyat (SDR) melaporkan Kepala Badan Ketahanan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dan Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi Yang Berhubungan Di dugaan mark up (selisih harga) Pembelian Barang Di Luar Negeri 2,2 juta ton beras senilai Rp2,7 triliun dan kerugian Negeri akibat demurrage Pembelian Barang Di Luar Negeri beras senilai Rp294,5 miliar Hingga Komisi Pemberantasan Penyuapan (KPK) RI, Jakarta, Rabu, (3/7/2024).

Direktur Eksekutif Studi Kedaulatan Rakyat Rakyat (SDR) Hari Purwanto meminta KPK dapat segera memeriksa Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dan Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi sebagai pihak yang paling bertanggung jawab Yang Berhubungan Di dua masalah tersebut.

“Kami berharap laporan kami dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan Untuk Bapak Ketua KPK RI Di menangani Tindak Kejahatan yang kami laporkan,” kata Hari Hingga Didepan Gedung KPK, Jakarta.

(maf)

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Komisi IV Wakil Rakyat Dorong Bentuk Pansus Dugaan Tindak Kejahatan Pembelian Barang Di Luar Negeri Beras Bulog