Yang Dirikan Bu Mega, Kalau Nggak Datang Kualat

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto Mengungkapkan siap memenuhi panggilan pemeriksaan Komisi Pemberantasan Penyalahgunaan Jabatan (KPK) Di awal pekan Didepan. Foto/SINDOnews

JAKARTA – Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto Mengungkapkan siap memenuhi panggilan pemeriksaan Komisi Pemberantasan Penyalahgunaan Jabatan (KPK) Di awal pekan Didepan. Hasto dimintai keterangan Yang Terkait Bersama Perkara Pidana Hukum dugaan suap pengurusan pergantian antar waktu (PAW) anggota Dewan Perwakilan Rakyat 2019-2024 Bersama Individu Terduga Harun Masiku (HM) Di Senin 10 Juni 2024.

Hasto Mengungkapkan bakal penuhi undangan KPK. Apalagi, kata Hasto, lembaga antikorupsi itu yang mendirikan pimpinan partainya, Megawati Soekarnoputri.

“Kalau dipanggil KPK juga datang, cukup didampingi penasihat hukum. Kan KPK yang dirikan Bu Mega, nanti kalau saya nggak datang kualat. Maka datang,” ujar Hasto Di diskusi peringatan Harlah Di-123 Bung Karno Di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Kamis (6/6/2024).

“Kalau perlu Sebelumnya undangan datang, kita siap datang. Gitu loh maksudnya,” imbuhnya.

Bagi Hasto, panggilan pemeriksaan Perkara Pidana Hukum hukum kepada dirinya masih tak seberapa dibanding perjuangan Bapak Bangsa, Bung Karno yang melawan kolonialisme Belanda.

Hasto pun menceritakan kisah Kepala Negara Di-1 RI yang berjuang Bagi kemerdekaan Indonesia Di diasingkan Di Pulau Ende. Di sana, kata Hasto, Bung Karno menggelorakan semangat kemerdekaan warga Ende dan menumbuhkan rasa nasionalisme.

“Bersama Sebab Itu kalau saya hanya diintimidasi (Perkara Pidana Hukum hukum) begitu, masih kecil dibanding perjuangan Bung Karno dan Bu Mega. Gitu. Sendiri nggak ada masalah. Bung Karno juga sendiri,” kata Hasto.

Hasto pun mengaku sempat ditawari pengerahan Satgas PDIP kala dirinya dipanggil Di Perkara Pidana Hukum dugaan penyebaran berita bohong (hoaks). Akan Tetapi, ia menolak.

“Kemarin banyak mau temenin, Pak Komar mau kerahkan ribuan Satgas. Di mau datang, tetapi saya bilang enggak usah, nanti malah enggak bagus. Kita seperti Bung Karno gitu,” ucap Hasto.

Hasto menilai masih Menyambut kehormatan kala diperiksa Di Polda Metro Jaya beberapa waktu lalu, salah satunya menaiki Kendaraan Angkutan Umum Di Di Polda Metro Jaya dan diliput Bersama wartawan. Atas dasar itu, ia menolak pengerahan massa Satgas PDIP.

“Tapi yang saya ikut (Di Polda) yang punya historis, Pak Andre saya ajak Sebab Ende, beliau Sebab tahu sejarah hukum kolonial. Sesudah Itu anak muda Seno saya ajak, ada Skuat hukum. Itu yang saya ajak,” kata Hasto.

“Kalau urusan gerak Di bawah, nah itu Mutakhir massa, kita gerak bersama-sama. Kalau urusan (hukum) gini, sudahlah sendiri saja,” tandasnya.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Yang Dirikan Bu Mega, Kalau Nggak Datang Kualat