Waskita Karya Dihapus Di Daftar Hitam Nasional, Kini Leluasa Ikut Tender Proyek

JAKARTA – PT Waskita Karya (Persero) Tbk resmi dihapus Di daftar hitam nasional atau blacklist Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Penurunan itu dilakukan usai Majelis Hakim menetapkan putusan yang sudah Memperoleh kekuatan hukum tetap Yang Berhubungan Di Peristiwa Pidana tersebut.

Sebelumnya nama Waskita juga sudah diturunkan Sambil Di daftar hitam nasional Di laman Inaproc, Sesudah Majelis Hakim mengabulkan permohonan penggugat Untuk Kontek Sini Waskita Karya, Yang Berhubungan Di Penundaan Pelaksanaan Keputusan Tata Usaha Bangsa.

Penetapan permohonan penundaan itu berlaku Pada proses persidangan berlangsung sampai putusan Untuk Peristiwa Pidana ini memperoleh kekuatan hukum tetap.

“Perseroan Merespons Positif putusan Majelis Hakim yang sudah inkrah serta pembatalan Pembatasan daftar hitam. Di Cara Itu kami bisa Lebih leluasa Untuk mengikuti proses tender seluruh proyek , baik Di pemerintah maupun swasta, Supaya berdampak positif Di kegiatan operasional perseroan,” ujar Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita, Senin (6/1/2025).

Dia mengungkapkan, Ke Ditengah proses transformasi perusahaan yang Lagi berjalan, Waskita masih mencatatkan nilai Perjanjian Mutakhir (NKB) sebesar Rp6,8 triliun per Oktober 2024.

Ke depannya perseroan optimistis dapat Meningkatkan capaian nilai Perjanjian Mutakhir. Ada beberapa strategi Kunci yang siapkan diantaranya fokus Di pasar Mutakhir Di menyasar berbagai proyek BUMN, BUMD, dan swasta.

Waskita juga fokus Di lima Wacana strategis yaitu, stabilitas keuangan, kembali Ke core business sebagai perusahaan penyedia jasa konstruksi, melakukan divestasi Ke sisa sepuluh ruas jalan tol, memperkuat tata kelola dan manajemen risiko perusahaan yang bertanggung jawab.

“Terakhir, kami berkomitmen Sebagai terus melanjutkan peningkatan Mutu human resources insan Waskita secara berkelanjutan,” paparnya.

“Hal ini guna menciptakan peningkatan produktivitas dan daya saing perusahaan. Kami memandang bahwa, peningkatan kompetensi human resources sebagai Kunci utama Untuk menjalankan proses Usaha,” lanjut Ermy.

Dia menambahkan, peningkatan kompetensi dilakukan Lewat sertifikasi kompetensi kerja (SKK), pelatihan dan peningkatan kompetensi Ke seluruh lini Usaha Perseroan.

(akr)