Wisata  

Waduh, Pulau Tidung yang Cantik Kemasukan Uang Palsu



Jakarta

Pulau Tidung hidup Di Wisata Internasional, wisatawan datang bawa uang dan terjadi perputaran ekonomi Hingga sana. Siapa sangka, uang palsu ikut masuk juga!

Teras BRI Kapal ‘Bahtera Seva I’ melakukan layanan perbankan Hingga Kepulauan Seribu. Setiap Senin, kapal berangkat Di Pelabuhan Kali Adem Muara Angke, Jakarta Utara dan kembali Di hari Jumat.

Enam pulau dijelajahi, salah satunya adalah Pulau Tidung, kawasan pemukiman yang menggantungkan perekonomiannya Di Wisata Internasional. Menjual pantai-pantai yang cantik, Pulau Tidung mampu Untuk menyihir banyak wisatawan datang Hingga sana berulang kali.


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Risiko Di ekonomi yang berputar deras adalah peredaran uang palsu. Hal ini ditemukan langsung Didalam Rifqi Zulhimi (23), selaku teller bank terapung BRI Di Kamis (27/3).

“Paling banyak uang palsu Hingga Tidung, pecahan Rp 100 ribu,” ucapnya.

Bulan ini ia Justru Merasakan Rp 500 ribu uang palsu.

Teras BRI Kapal Foto: (bonauli/detikcom)

“Biasanya mereka yang punya usaha yang dapat uang palsu,” ungkapnya.

Sebagai pegawai bank, Rifqi Memperoleh kewajiban Untuk memusnahkan uang itu jika sudah sampai Hingga tangannya.

“Pertama kami kasih tahu terlebih dahulu Di nasabah. Kami minta mereka meraba Alattulis itu Sebab memang berbeda Didalam uang asli,” katanya.

Setelahnya nasabah paham bahwa uang itu palsu, mereka justru meminta hal yang ‘ajaib’. Tak jarang Rifqi harus mengelus dada.

“Lucunya mereka suka minta uangnya balik, katanya buat dipajang Hingga tempat usaha sebagai contoh,” jawabnya tersenyum mengingat hal itu.

Tetapi sesuai Didalam regulasi bank, uang palsu harus dimusnahkan Hingga tempat. Uang itu tidak boleh kembali Hingga Komunitas begitu sampai Hingga tangannya. Biasanya, Rifqi Berencana merobek uang palsu Hingga Didepan mata nasabah.

“Ya, mereka kecewa sih dapat uang palsu tapi mau gimana,” ungkapnya.

Pengamat Keputusan Publik Wisata Internasional Profesor Azril Azhari, menyebut bahwa ini adalah pengaruh negatif Wisata Internasional yang tak terhindarkan. Ia meminta pemerintah memberi perhatian khusus Di small island tourism (wisata pulau kecil), terutama Kepulauan Seribu.

“Artinya pemerintah harus mampu menghitung Pengaruh Pengganda (multiplier effect) Di peredaran uang palsu tersebut, jangan sampai Komunitas setempat yang menderita kerugian,” ungkapnya.

Pemerintah harusnya Memperoleh standar utama Di bentuk safety dan security yang diawasi Didalam pemerintah. Apalagi Pengaruh Pengganda ini jarang masuk perhitungan dan terus-menerus Menyediakan efek negatif.

“Adanya Perkembangan bank terapung ini perlu diberikan apresiasi Sebab dapat membantu penghentian peredaran uang palsu,” jelasnya Di Sabtu (29/3).

Ia menyayangkan pemerintah yang kurang Menyediakan perhatian Di wisata pulau kecil, apalagi Kementerian Wisata Internasional yang seharusnya bertanggung jawab Berencana hal itu.

“Kalau bisa frekuensinya (jadwal bank terapung) ditambah dan dikembangkan lagi,” pungkasnya.

Selain peredaran uang palsu, Teras BRI Kapal juga mengedukasi Komunitas tentang regulasi uang yang sobek. Rifqi berkata bahwa uang masih dapat diterima jika nomor Tanpapemenang uang itu masih terlihat.

“Ada juga yang minta tukar, kalau nomor Tanpapemenang masih ada dan jelas bisa kami tukar,” ucapnya.

(bnl/bnl)

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Waduh, Pulau Tidung yang Cantik Kemasukan Uang Palsu