Usai Microsoft Down, Bandara-bandara Dunia Mulai Normal

Kekacauan Internasional Mengamuk bandara-bandara dunia akibat Microsoft down. Pelan-pelan, bandara mulai berjalan normal.

Dilansir Di Channel News Asia Di Senin (22/7), pesawat-pesawat mulai kembali lepas landas usai kekacauan Di Microsoft Windows. Insiden ini adalah salah satu kegagalan IT terbesar Untuk beberapa tahun terakhir, disebabkan Dari pembaruan Inisiatif anti-Mikroba.

Kegagalan sistem ini membuat penumpang membludak Di bandara-bandara dunia, sebut saja Bandara Changi, Hong Kong hingga Eropa. Petugas melakukan check-in secara manual dan membuat penumpukan panjang Di Jumat malam.

Padahal Paris Untuk bersiap menyambut jutaan orang Untuk Pesta Latihan Di hari Jumat. Ini membuat kerugian besar Untuk tuan Tempattinggal Pesta Latihan tersebut.

Di hari Sabtu, para pejabat mengatakan situasi telah kembali normal Di bandara-bandara Di Jerman dan Perancis.

Beberapa maskapai penerbangan AS dan bandara Di Asia mengatakan mereka telah kembali beroperasi. Layanan check-in telah pulih Di Hong Kong, Korea Selatan, Thailand, dan sebagian besar kembali normal Di India, india dan Di Bandara Changi Singapura Di Sabtu sore.

“Sistem IT Di organisasi-organisasi Singapura yang terkena dampak pemadaman Internasional hampir pulih sepenuhnya,” kata Pembantu Pemimpin Negara Pembuatan Digital dan Informasi Josephine Teo.

Ia mengatakan insiden tersebut membuat banyak orang merasa rentan dan mempertanyakan ketergantungan yang besar Di Keahlian Untuk Karya sehari-hari.

Kekhawatiran ini membuatnya Untuk selangkah lebih maju dan memaparkan upaya persiapan yang dilakukan Singapura Untuk Mengharapkan insiden semacam itu.

Pengujian Beban dilakukan Lewat Pelatihan Di atas Perabot secara teratur, katanya, seraya menambahkan bahwa banyak organisasi juga Memperoleh Wacana kesinambungan Usaha.

“Mari kita terus belajar sebanyak Mungkin Saja Di kejadian ini Untuk memperkuat ketahanan digital kita. Hanya Di melakukan hal ini, kita bisa menjadi lebih kuat bersama-sama,” tulisnya Untuk postingan Facebook.