Bisnis  

Tingkatkan Tekanan Ke China, Trump Ancam Naikkan Tarif

WASHINGTON – Kepala Negara Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara dramatis Memperbaiki tekanan Ke China Sebagai mempercepat tercapainya kesepakatan perdagangan Ditengah kedua Negeri. Trump mengancam Berencana menaikkan tarif Untuk Produk-Produk Perdagangan Masuk Negeri asal China senilai USD200 miliar minggu ini dan menargetkan ratusan miliar lainnya lebih cepat.

Langkah ini dinilai menandai peningkatan besar Di ketegangan Ditengah ekonomi terbesar Ke dunia tersebut. Ancaman ini juga Menunjukkan adanya pergeseran sikap Di Trump, Ke Jumat (3/5) lalu masih mengutip kemajuan Di pembicaraan perdagangan Ditengah kedua Negeri.

Gara-gara ancaman yang Menunjukkan Perundingan AS-China diliputi keraguan tersebut, pasar saham merosot dan harga Migas pun jatuh.

The Wall Street Journal melaporkan bahwa China Lagi Mengkaji Sebagai membatalkan pembicaraan perdagangan minggu ini Ke Washington sehubungan Di komentar Trump tersebut.

Perkembangan Perundingan yang kurang baik sebagaimana disampaikan Perwakilan Dagang Amerika Serikat Robert Lighthizer, termasuk rincian bahwa China Memikat kembali beberapa komitmen Sebelumnya Itu, dinilai menjadi pendorong keputusan Trump.

“Kesepakatan Perdagangan Di China berlanjut, tetapi terlalu lambat, Sebab mereka Berusaha Sebagai menegosiasikan kembali. Tidak!” cuit Trump seperti dikutip Reuters, Senin (6/5/2019).

Para pejabat AS tidak merinci apakah China Berencana Hadir Di pembicaraan Ke minggu ini. Sambil Itu Gedung Putih dan Kantor Perwakilan Dagang AS pun menolak Menyediakan komentar. Ke Dibagian lain, Kementerian Perdagangan China juga tidak segera Merespons permintaan komentar.

“Suasana Perundingan telah berubah,” kata seorang pejabat China yang Memperoleh pengetahuan tentang situasi tersebut.

“Apakah pembicaraan Berencana dilanjutkan dan bagaimana mereka Berencana melanjutkan adalah masalah yang sekarang Lagi dievaluasi kembali,” kata pejabat itu kepada Reuters Di syarat anonimitas. “Semua itu tergantung Ke sikap Amerika Serikat,” lanjutnya.

Editor sebuah surat kabar yang dikelola pemerintah China yang berpengaruh mengatakan Wakil Perdana Pembantu Presiden Pembantu Presiden Liu He tidak Bisa Jadi pergi Ke pembicaran dagang pekan ini Ke AS.

“Biarkan Trump menaikkan tarif. Mari kita lihat kapan pembicaraan perdagangan bisa dilanjutkan,” kata Hu Xijin, kepala redaksi tabloid Internasional Times Di cuitannya.

Surat kabar ini diterbitkan Di Harian Rakyat Partai Komunis yang berkuasa, tetapi tidak Dikatakan sebagai publikasi resmi dan tidak menjadi juru bicara Sebagai pemerintah.

Sambil Itu, outlet media China telah diminta Sebagai tidak secara independen melaporkan tweet Trump tersebut dan Sebagai Gantinya mematuhi setiap laporan Di kantor berita resmi Xinhua.

Sambil Itu, pasar keuangan Internasional, yang mengharapkan berita tentang kesepakatan perdagangan segera, berubah menjadi kejatuhan. Ekuitas berjangka AS turun lebih Di 2% dan saham Ke seluruh Asia yang bergantung Ke perdagangan anjlok, Di indeks utama China anjlok 5%.

“Masih ada pertanyaan apakah ini salah satu Pendekatan Perundingan Trump yang terkenal itu, atau apakah kita benar-benar Berencana melihat kenaikan tarif yang drastis,” kata Nick Twidale, analis yang berbasis Ke Sydney Ke Rakuten Securities Australia. “Jika yang terakhir yang terjadi, kita Berencana melihat tekanan penurunan besar-besaran Ke semua pasar,” sambungnya.

Trump Jumat (3/5) lalu mengatakan tarif Untuk Produk Perdagangan Masuk Negeri senilai USD200 miliar Berencana ditingkatkan menjadi 25% Di Sebelumnya Itu 10%. Hal itu membalikkan keputusan yang dibuatnya Ke Februari lalu Sebagai mempertahankan tarif Ke tingkat 10% berkat kemajuan pembicaraan Ditengah kedua belah pihak.

Trump juga mengatakan Berencana menargetkan Di Detail Produk Perdagangan Masuk Negeri senilai USD325 miliar Di tarif 25% yang Ke dasarnya mencakup semua produk yang diimpor Ke Amerika Di China.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Tingkatkan Tekanan Ke China, Trump Ancam Naikkan Tarif