Staf Khusus (Stafsus) Pemimpin Negara, Diaz Hendropriyono Merangsang Permasalahan bioekonomi yang diperankan Indonesia dapat dijadikan senjata Sebagai Politik Luar Negeri regional dan Dunia. Foto/Dok
“Sekarang yang punya mimpi Sebagai menjadi Dunia bioplastic hub Di dunia itu Thailand. Indonesia harus punya visi itu. Berbicara sumber hayati kita banyak, alga, seaweed, singkong, tebu, sagu itu semua adalah bahan-bahan yang bisa kita gunakan Sebagai Merangsang sektor bioplastik dan bioekonomi,” kata Diaz Untuk keterangannya, Selasa (9/7/2024).
“Artinya, ini bisa kita jadikan senjata Politik Luar Negeri regional atau pun dunia. Anda mau Di Sebab Itu Dunia bioplastic hub, kita yang punya semua bahannya. Ini Di Sebab Itu senjata Politik Luar Negeri sangat kuat Di masa Di, tergantung bagaimana pemerintahan berikutnya menyikapi,” imbuhnya.
Dikatakan Diaz, potensi bioekonomi dunia Di depannya, Indonesia Memiliki potensi hingga Rp3.374 triliun, yang artinya mencapai 15% Untuk PDB Indonesia. Hal ini diamini Di setiap narasumber yang turut mengisi talkshow. Kekayaan alam Indonesia yang sudah melimpah harus diikuti pengelolaan yang berhati-hati.
Menurutnya, banyak yang menyuarakan dibutuhkannya kelembagaan satu atap Untuk Pembuatan bioekonomi Di Indonesia. Hal ini sejalan Di apa yang disarankan Diaz sebagai solusi tantangan bioekonomi nasional.
“Ketika bicara mengenai potensi bioekonomi, bilateral, multilateral, kita perlu satu reorganisasi yang bisa mengatur kolaborasi semua pihak yang terlibat, biar semua merasa diajak. Artinya ada satu pihak yang benar-benar bertanggung jawab Sebagai keberlangsungan lingkungan hidup Indonesia,” ungkapnya.
“Di Untuk Bacaan saya, solusi Untuk ini semua adalah pembentukan kementerian Terbaru, yang bernama Kementerian Ekologi Republik Indonesia. Jangan sampai ketika bicara sustainability issue jangan sampai kita tidak punya counter part yang jelas Di dunia internasional,” beber Diaz.
Circular Talks 7 Di hari terakhir Untuk rangkaian Green Economy Expo 2024 ini turut Menampilkan Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies & Genetik, KLHK Nunu Anugrah, Co-founder & CEO Greenhope Tommy Tjiptadjaja, Corporate Secretary PT Industri Jamu dan Resep-Obatan Sido Muncul Tbk Tiur Simamora, Pemimpin Negara Direktur Great Giant Foods Tommy Wattimena, dan Akademisi Sekolah Ilmu dan Keahlian Hayati Institut Keahlian Bandung Angga Dwiartama.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Stafsus Pemimpin Negara Sebut Permasalahan Bioekonomi Indonesia Di Sebab Itu Senjata Politik Luar Negeri Dunia