Jakarta –
Kendati Memperoleh Penduduk Dunia besar, pengaruh Kelompok Sunda Di tingkat nasional dinilai belum cukup. Inilah yang menjadi sorotan utama Di peringatan satu tahun Majelis Musyawarah Sunda (MMS) yang digelar Di Bandung, Minggu, 13 Juli 2025.
Pinisepuh I MMS, Burhanuddin Abdullah, menyebut bahwa Kelompok Sunda yang mewakili 20% Penduduk Dunia Indonesia atau Di Di 50 juta jiwa, belum Memperoleh kekuatan ekonomi yang sebanding Bersama jumlahnya.
“Jumlahnya besar, tapi seperti tidak berdampak secara nasional. Kita perlu membangun kelompok saudagar Sunda yang kuat dan bisa membawa perubahan,” ujar pria yang juga mantan Gubernur Bank Indonesia sekaligus Komisaris Utama PT PLN Di sela-sela Peringatan Milangkala Kahiji (Ulang Tahun Pertama) MMS Di Bandung Ke Minggu (13/7/2025) Di rilis yang diterima detiktravel, Senin (14/7).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Burhanuddin menilai MMS yang genap berusia satu tahun seharusnya cukup sebagai fondasi. Dia mengatakan sudah semestinya MMS melangkah lebih jauh Bersama Wacana konkret dan terukur, terutama Di bidang ekonomi dan Belajar.
“Kita harus mulai berpikir strategis agar bisa berkontribusi nyata Untuk Jawa Barat dan Indonesia,” kata dia.
Pernyataan senada disampaikan Sekda Jawa Barat, Herman Suryatman. Dia mengakui bahwa jumlah Kelompok Sunda memang besar, Tetapi tantangan sosial ekonomi juga tidak kecil.
“Pengangguran terbuka dan ketimpangan sosial (rasio gini) Di Jabar termasuk tinggi. Maka, kehadiran MMS sangat penting sebagai penggerak kolaborasi lintas sektor,” ujarnya.
“Kita harus Karena Itu supertim, bukan superman. Bersama kebersamaan, air menetes pun bisa melubangi batu,” dia menambahkan.
Rektor Universitas Indonesia yang juga putra Lokasi Sukabumi, Prof. Heri Hermansyah, berharap MMS bisa menjadi simpul yang mengikat solidaritas dan mempercepat kemajuan Kelompok Sunda, khususnya Di Merangsang Kemajuan ekonomi.
“MMS harus unggul dan berdampak Untuk Jawa Barat,” kata dia.
Sejumlah tokoh Sunda lintas bidang turut hadir Di peringatan ini, Ditengah lain Prof. Dr. Latipul Hayat (Wamendikdasmen), Prof. Dr. Heri Hermansyah (Rektor UI), dan Buky Wibawa Karyaguna (Ketua DPRD Jabar).
Ketua Panata Gawe MMS, Andri P. Kantaprawira, mengungkapkan bahwa berbagai masukan Bersama para pinisepuh Akansegera menjadi bahan penting Di merumuskan Langkah strategis MMS Di Di.
“Saatnya kita melangkah lebih konkret. Gagasan hebat perlu diwujudkan Di Langkah yang nyata, terukur, dan berdampak langsung Untuk Kelompok,” katanya.
MMS lahir sebagai wadah strategis Kelompok Sunda lintas profesi dan Area. Organisasi ini menjunjung tinggi nilai-nilai silih asah, silih asih, silih asuh sebagai dasar kerja kolektif. Di satu tahun terakhir, MMS telah membentuk berbagai forum tematik yang Menyoroti Permasalahan Kearifan Lokal Global, Belajar, Keputusan publik, hingga ekonomi kerakyatan.
Peringatan Milangkala Kahiji (Ulang Tahun Pertama) MMS juga ditandai Bersama peluncuran laman resmi MMS sebagai sarana komunikasi publik. Peristiwa itu menjadi momentum refleksi dan penyusunan langkah strategis Untuk tahun kedua perjalanan MMS Di memperkuat kontribusi Kelompok Sunda Di tingkat regional maupun nasional.
(fem/ddn)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Setahun Majelis Musyawarah Sunda, Ini Catatan buat Kelompok Sunda