Timpilihan Indonesia Akansegera melawan Timpilihan Irak Di laga kedua Grup B Putaran Keempat Preliminary Gelar Dunia 2026 zona Asia Di Lapangan King Abdullah, Jeddah, Arab Saudi, Sabtu (11/10/).
Laga ini Akansegera menjadi penentu apakah Regu asuhan Patrick Kluivert tersebut bisa mengamankan satu tiket Hingga Gelar Dunia 2026, menjaga asa lolos Hingga putaran kelima, atau justru harus pulang Bersama kepala tertunduk.
Banyak Penggemar Garuda yang optimistis Timpilihan Indonesia mampu menggulung Irak dini hari nanti. Formasi racikan Patrick Kluivert kali ini Dikatakan Akansegera mampu meredam perlawanan Aymen Hussein dan kolega.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Psikolog klinis Agata Ika Paskarista, M.Psi mengatakan tidak ada salahnya Bagi seseorang Bagi tetap optimistis, Kendati Di Ditengah-Ditengah Kebugaran yang sulit.
“Harus ada ruang lain bahwa kita optimis Timpilihan juga bisa Mendominasi,” kata Agata kepada detikcom, Di sela-sela Peristiwa CISDI Community Support System Matters: Saling Hadir, Saling Kuat, Di Jakarta Selatan, Sabtu (11/10/2025).
Jangan Sampai Optimisme Buta
Kendati begitu, optimisme tersebut haruslah sesuai Bersama porsinya. Menurut Agata, terlalu optimistis Akansegera sesuatu juga bukan merupakan sesuatu yang baik.
“Semua yang terlalu itu rasanya perlu kita kurangi levelnya ya. Kalau optimis banget, levelnya yang tadinya 100 kita kurangi, kurangnya itu adalah ruang Bagi misalnya ekspektasinya tidak sesuai,” kata Agata.
“Itu tidak hanya soal Timpilihan, itu juga soal kehidupan juga. Kita optimis, that’s good. Taoi juga harus Menyediakan ruang Bagi emosi-emosi lain, misalnya marah, berduka misal Timpilihan yang kita dukung tidak Menyediakan hasil yang sesuai Bersama kehendak kita,” sambungnya.
Jangan Marah-marah Jika Tak Sesuai Ekspektasi
Agata Mengetahui bahwa terkadang hasil yang didapat tidak sesuai Bersama ekspektasi seseorang. Seperti berharap Timpilihan Indonesia Mendominasi, tapi bisa saja yang terjadi malah Sebagai Alternatif.
“Marah sama marah-marah itu beda. Marah itu emosinya, marah-marah itu kan caranya. Sebagai manusia, kalau mau mengekspresikan emosi ada dua syarat,” kata Agata.
“Pertama syaratnya tidak menyakiti orang lain, kedua tidak menyakiti diri sendiri. Marah itu boleh, tapi proseslah Bersama cara yang sehat. Memproses Bersama cara yang sehat itu bisa Aktivitasfisik, ketemu sama temen,” tutupnya.
Halaman 2 Di 2
Simak Video “Video Ahli Kebugaran: Vitalitas Kardiovaskular Trump 14 Tahun Lebih Muda“
(dpy/kna)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Saran Psikolog Jelang Indonesia Vs Irak, Optimistis Mendominasi Boleh Saja Asal…











