Pembantu Pemimpin Negara Eriksen bersama Siti Nurbaya dan Sri Mulyani Kunjungi Taman Nasional Gunung Leuser

Pembantu Pemimpin Negara Siti Nurbaya bersama Sri Mulyani serta Pembantu Pemimpin Negara Iklim dan Lingkungan Norwegia Andreas Bjelland Eriksen Melakukan Kunjungan Hingga Taman Nasional Gunung Leuser, Sabtu (1/6/2024). Foto/Dok. SINDOnews

JAKARTA – Pembantu Pemimpin Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya bersama Pembantu Pemimpin Negara Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani , dan Pembantu Pemimpin Negara Iklim dan Lingkungan Norwegia, Andreas Bjelland Eriksen Melakukan Kunjungan Hingga Taman Nasional Gunung Leuser , Sabtu (1/6/2024). Kunjungan ini bertujuan memperkuat kerja sama Indonesia-Norwegia Untuk upaya konservasi dan pengurangan emisi gas Rumah kaca sekaligus memperlihatkan keindahan Area Taman Nasional Gunung Leuser.

Untuk kunjungan ini, Pembantu Pemimpin Negara LHK Siti Nurbaya memperlihatkan keindahan Bukit Lawang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, yang merupakan Dibagian Untuk Taman Nasional Gunung Leuser, kepada Pembantu Pemimpin Negara Sri Mulyani dan Pembantu Pemimpin Negara Eriksen. Ketiganya berkesempatan melihat langsung orangutan sumatra (Pongo abelii), salah satu satwa yang paling terkenal Di kawasan ini. Ketiga Pembantu Pemimpin Negara tersebut sempat Merasakan dua individu orangutan yang melompat Untuk dahan Hingga dahan Di Di pepohonan yang rimbun.

Untuk rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh Di 5 Juni, ketiga Pembantu Pemimpin Negara juga sempat merekam siniar Di Di hutan. Kegiatan ini merupakan Dibagian Untuk upaya Sebagai Memperbaiki kesadaran Berencana pentingnya konservasi keanekaragaman hayati dan upaya penurunan emisi gas Rumah kaca Untuk sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya.

Kunjungan ini juga Menunjukkan komitmen Indonesia Untuk penurunan deforestasi dan mendukung pencapaian Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 Sebagai pengurangan emisi gas Rumah kaca Di sektor kehutanan. Kerja sama Indonesia dan Norwegia Untuk pendanaan berbasis kontribusi (result-based contribution) Sebagai pengurangan emisi Untuk deforestasi dan degradasi hutan (REDD+) menjadi salah satu bukti nyata Untuk upaya ini.

Orangutan Sumatra adalah salah satu satwa yang dilindungi Di Indonesia. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Di 2016, diperkirakan terdapat 71.820 individu orangutan Di Pulau Sumatera dan Kalimantan secara keseluruhan, termasuk Di Sabah dan Sarawak, Di habitat seluas 17.460.000 hektare.

Orangutan Sumatra, yang merupakan endemik Pulau Sumatera, adalah salah satu Untuk tiga spesies orangutan yang hidup Di Indonesia bersama orangutan tapanuli (Pongo tapanuliensis) dan orangutan kalimantan (Pongo pygmaeus). Sebagai mendukung upaya konservasi orangutan dan menjaga Penduduk Dunia yang berada Di alam liar, KLHK telah Mengadakan Strategi dan Ide Unjuk Rasa Konservasi (SRAK) Orangutan Indonesia 2019-2029 Di tahun 2019.

Di titik observasi orangutan Di Bukit Lawang, terdapat lebih kurang 28 individu dan dilaporkan banyak kelahiran Agar diperkirakan secara keseluruhan Di Sumatera bisa mencapai 10.000 individu. Yang Berhubungan Bersama Bersama hal tersebut, Pembantu Pemimpin Negara Siti meminta kepada Direktur Jenderal KSDAE Sebagai segera melakukan diskusi tentang Penduduk Dunia orang utan dan progress-nya.

“Untuk kerja sama RI-Norway Lewat Langkah FoLU Net Sink 2030 Berencana terus ditingkatkan sarana prasarana konservasi Di Taman Nasional yang Di Sumatera dan Kalimantan Lantaran menyangkut spesies flagship dunia,” kata Pembantu Pemimpin Negara Siti.

Pembantu Pemimpin Negara Siti menambahkan bahwa tentu saja juga Sebagai kegiatan konservasi selain Di Sumatera dan Kalimantan juga Lantaran lebih kurang ada 54 lokasi Taman Nasional yang Memperoleh Hingga khas-an masing-masing. “Prinsip bahwa Pemerintah Untuk intens Sebagai upaya memperkuat proteksi dan konservasi hutan yang sudah diperhitungkan balance Bersama kebutuhan Sebagai membangun Keadaan,” imbuhnya.

Usai Untuk Bukit Lawang, Pembantu Pemimpin Negara Siti dan Pembantu Pemimpin Negara Eriksen melanjutkan kunjungan kerja Hingga lokasi Perawatan Ekosistem Bersama pola Kemitraan Konservasi Di Suaka Margasatwa Karang Gading dan Langkat Timur Laut (SM KGLT).

Di lokasi ini, rombongan meninjau lokasi pembibitan mangrove serta melakukan penanaman Mangrove dan pelepasliaran Satwa Liar Yang Dilindungi Aturantertulis yaitu Tutong Laut.

“Mereka Merasakan sendiri kerja-kerja lapangan dan menurut mereka ini merupakan kerja mitigasi iklim yang nyata terutama Sebagai mangrove hingga Berencana mencapai 6.000 ha rehabilitasi mangrove. Dan penting sekali bahwa itu dikerjakan bersama Kelompok Untuk kemitraan konservasi,” terangnya.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Pembantu Pemimpin Negara Eriksen bersama Siti Nurbaya dan Sri Mulyani Kunjungi Taman Nasional Gunung Leuser