Wisata  

Old Shanghai, Chinatown Di Masakan Halal Di Jakarta



Jakarta

Old Shanghai Sedayu City menyuguhkan mini Shanghai Di Jakarta. Soal Masakan jangan khawatir, Konsumsi halal gampang didapatkan Di sini.

Chinatown Di pendekatan yang lebih istimewa, yakni menyuguhkan suasana yang dibuat selayaknya berada Di Shanghai yang asli, ya Di Old Shanghai. Pagoda merah yang menjulang dan patung Dewi Mazu menjadi ciri khas area itu. Spot tersebut menjadi latar foto nan ikonik.

Urusan perut, Di sini juga menjadi rujukan traveler Bagi berburu Masakan. Biasanya, kawasan Chinatown identik Di Masakan yang nonhalal, Tetapi berbeda Di Old Shanghai.


Deputy Division Head Commercial Peritel 1 Agung Sedayu Group, Jarenta Sinaga, mengatakan yang membedakan Old Shanghai Di Chinatown yang lain bukan hanya Di arsitektur bangunan saja tapi juga kulinernya.

Ia menguraikan Disekitar 70 persen sajian Masakan Di Old Shanghai merupakan Konsumsi halal, Dari Sebab Itu Bagi Kelompok beragama Islam tak perlu khawatir kalau berkunjung Hingga sini.

“Jika melihat Chinatown yang lain lebih mendominasi Memperkenalkan Konsumsi non halal, Old Shanghai menyediakan banyak pilihan Konsumsi non halal dan Disekitar 70 persen Masakan Di Old Shanghai merupakan Masakan halal,” kata Jarenta kepada detikTravel, Rabu (19/6/2024).

Di berbagai macam sajian Masakan yang ada Di Old Shanghai terdapat beberapa gerai yang menjadi Unjuk Di para pengunjung. Mulai Di Chinese food Di Shu Gou Yin Xiang hingga Konsumsi lokal layaknya lumpia Semarang JKT dan gado-gado Petojo.

Shu Gou Yin Xiang menyuguhkan sajian hot pot ala-ala hidangan Shanghai, pengunjung bakalan merasakan Penghayatan yang Memikat. Di andalannya yakni Hot Pot Szechuan Mala, ada pun hidangan shabu-shabu yang bisa membuat perut menjadi kenyang.

Jarenta mengklaim Old Shanghai merupakan sebuah destinasi Masakan yang menyajikan Penghayatan makan selayaknya berada Di Negeri Tirai Bambu, gerai-gerai Konsumsi yang ada Di jualan juga berkonsep kaki lima yang tersebar Di beberapa titik. Ini lah yang Dari Sebab Itu sisi lain Di Old Shanghai selain sebagai tempat berfoto yang estetis.

“Sejumlah jajanan Di para pelaku Dan Menengah (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) juga ada Di bentuk gerobak pushcart yang terletak Di berbagai titik Di Old Shanghai contohnya Di Tiger’s Den yang Di Di K3Mart,” kata Jarenta.

Spot-spot bangunan yang biasa Kelompok jadikan tempat berfoto pun Jarenta sebutkan mulai Di Di Di pagoda hingga gapura masuk. Malam hari adalah jam yang pas Bagi menikmati nuansa indah Di Old Shanghai ini Sebab lampu-lampu mulai menyala menambah estetika Di foto.

Di Di Itu, Old Shanghai juga Memperoleh taman yang berada Di Di kawasan ini. Taman yang cukup luas itu, Jarenta sebut bisa dipergunakan Dari pengunjung Bagi berbagai Karya, termasuk cocok Bagi tempat bermain peliharaan.

“Old Shanghai ini dipenuhi arsitektur yang unik dan kental Berencana suasana kota Shanghai Di Tiongkok, Agar pengunjung dapat berfoto Di berbagai spot instagramable yang tersedia contohnya Di Empress Garden (Di Pagoda), Di tembok mural-mural kami hingga Di Dragon Alley terdapat neon sign yang Berencana cantik sekali viewnya Di malam hari,” kata dia.

“Di Di Old Shanghai juga terdapat fasilitas yang bernama The Forest, lahan hijau yang dapat digunakan Bagi berbagai kegiatan misalnya Bagi gathering, games ataupun membuat event. Kita sangat terbuka Bagi kerjasama terutama menggunakan fasilitas The Forest yang Pada ini Di kita gaungkan sebagai tempat berkonsep alam yang pet friendly dan luas,” dia menambahkan.

Di hari-hari tertentu Old Shanghai juga kerap menampilkan suguhan Alunan-Alunan Mandarin, Malahan Jarenta mengatakan banyak sekali yang menyukai Kegiatan tersebut dan banyak juga Kelompok yang enjoy. Kegiatan ini Dari Sebab Itu magnet para pengunjung, selain disuguhkan Konsumsi yang bervariasi, suasana ala Shanghai yang menakjubkan juga diiringi Alunan-Alunan oriental.

Konsep ini lah yang ingin Old Shanghai suguhkan kepada Kelompok luas, Penghayatan unik serta kesan yang mendalam Pada berkunjung Hingga sini Di keluarga, sahabat maupun pasangan.

“Kita Melakukan live music lagu Mandarin setiap Hari Jumat dan Minggu malam, peminatnya banyak sekali dan sering kali banyak pengunjung yang maju Hingga Di Bagi ikut berdansa ataupun request lagu kepada bandnya. Sering kali ada juga pengunjung yang ikut berkaraoke bersama penyanyinya, membuat suasana menjadi lebih seru dan hidup,” kata dia.

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Old Shanghai, Chinatown Di Masakan Halal Di Jakarta