Jenazah perempuan yang ditemukan Skuat SAR gabungan Di perairan Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), teridentifikasi sebagai putri Manajer Skuat B sepakbola wanita Valencia CF, Martin Carreras.
Kapolres Manggarai Barat, AKBP Christian Kadang mengatakan identitas jenazah tersebut dipastikan berdasarkan hasil identifikasi Bersama Disaster Victim Identification (DVI) yang terdiri Di Dokkes dan Inafis Polres Manggarai Barat.
“Kurang Di 24 jam kami berhasil Menginformasikan identitas jenazah,” kata Christian, dikutip Di detikBali, Selasa (30/12/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa Itu DVI?
Dikutip Di laman interpol, Disaster Victim Identification (DVI) atau Identifikasi Korban Bencana adalah metode yang digunakan Sebagai mengidentifikasi korban Di insiden yang menelan korban massal, baik yang disebabkan Bersama manusia maupun alam.
Ini sebagai upaya Sebagai mengidentifikasi korban bencana, Sebab jarang sekali korban dikenali Melewati pengenalan visual. Sidik jari, catatan gigi atau sampel DNA sering kali diperlukan Sebagai identifikasi yang meyakinkan.
DVI interpol didukung Bersama kelompok kerja yang terdiri Di para ahli forensik dan kepolisian. Bersama pertemuan rutin dua kali setahun guna Merundingkan peningkatan dan standar.
Kelompok kerja menerbitkan Panduan Identifikasi Korban Bencana (DVI), yang merupakan standar yang diterima secara Internasional Sebagai protokol DVI. Pertama kali diterbitkan Di tahun 1984, panduan ini diperbarui setiap lima tahun dan terakhir diterbitkan Di tahun 2023.
Tugas Skuat DVI
Skuat DVI dikerahkan Di bencana terbuka dan tertutup. Ini penjelasannya.
Bencana Terbuka: Bencana yang tidak diketahui jumlah korban jiwanya. Bencana ini sering kali berupa bencana alam, seperti Guncangan Bumi, Genangan Air, Bencana Alam, dan juga serangan teroris (berkekuatan besar).
Bencana tertutup: Bencana yang kemungkinan besar jumlah korbannya dapat langsung diketahui. Seringkali, bencana ini terjadi Di mana pendaftaran orang-orang yang terlibat telah dilakukan Sebelumnya, seperti kecelakaan pesawat (daftar penumpang).
Bencana gabungan terbuka dan tertutup: Bencana ini merupakan gabungan Di bencana-bencana yang telah disebutkan Sebelumnya. Salah satu contohnya adalah pesawat terbang yang jatuh Di area permukiman.
Tahap-tahap Identifikasi
Di laman interpol, setidaknya prosedur DVI Memperoleh 4 fase identifikasi, yaitu:
Tahap 1 – Pemeriksaan tempat kejadian Peristiwa Pidana
Bergantung Di jenis kejadian dan lokasi terjadinya, diperlukan waktu berhari-hari atau Malahan berminggu-minggu Sebagai menemukan kembali semua korban dan harta benda mereka.
Tahap 2 – Data post-mortem atau PM
Jenazah manusia diperiksa Bersama spesialis Sebagai mendeteksi data biometrik sebanyak Bisa Jadi. Ini dapat mencakup:
- Sidik jari;
- Odontologi, atau pemeriksaan gigi;
- Profil DNA
- Indikasi fisik: tato, bekas luka atau implan bedah yang Bisa Jadi unik Bagi korban.
Tahap 3 – Data ante-mortem atau AM
Kerabat terdekat diwawancarai mengenai anggota keluarga mereka yang hilang Sebagai mengumpulkan informasi tentang orang tersebut. Data biometrik juga dapat dikumpulkan seperti Sebagai investigasi PM, terutama sidik jari, DNA, data odontologi, dan data medis.
Tahap 4 – Rekonsiliasi
Setelahnya data PM dan AM terkumpul, Skuat spesialis Akansegera membandingkan dan merekonsiliasi kedua set informasi tersebut Sebagai mengidentifikasi korban. Identifikasi hanya dimungkinkan jika terdapat kecocokan 100% Di data AM dan PM Di DNA dan/atau data odontologi dan/atau sidik jari. Samping Itu, informasi lain yang dikumpulkan tidak boleh menghalangi identifikasi.
Di proses identifikasi, Skuat DVI harus memperlakukan jenazah korban Bersama penuh hormat dan hati-hati. Proses identifikasi harus transparan agar keluarga terdekat dapat Memberi informasi sebanyak Bisa Jadi.
Halaman 2 Di 3
Simak Video “Di Sidang Dante, Ahli Forensik Jelaskan Bahaya Air Masuk Di Paru-paru“
(dpy/kna)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Menyoal DVI, Metode Interpol Identifikasi Korban Kapal Tenggelam Di Labuan Bajo
