Ke sela-sela pertemuan para Pejabat Tingginegara perdagangan dan Penanaman Modal Asing Negeri OKI Hingga Turki, Pejabat Tingginegara Perdagangan RI Zulkifli Hasan (Zulhas) melakukan pertemuan bilateral Didalam Pejabat Tingginegara Perdagangan Nigeria Doris Uzoka-Anite. Foto/Dok
Jika dilihat angka Gaya perdagangan antar kedua Negeri sepanjang lima tahun terakhir (2019-2023) cenderung menunjukan hasil yang cukup baik, Kendati belum maksimal. Secara angka perdagangan kedua Negeri tersebut Merasakan Kemajuan 30% Didalam nilai total perdagangan mencapai USD4,4 miliar.
“Kemajuan perdagangan bilateral Meresahkan 30% Akan Tetapi masih dapat ditingkatkan Lantaran Nigeria adalah Negeri terbesar Hingga kawasan Didalam sumber daya alam yang kaya,” kata Zulhas Untuk pertemuan bilateral Hingga Turki, Selasa (11/6/2024).
Karenanya, Zulhas mengatakan, bahwa hubungan kerja sama Di Indonesia Didalam Nigeria bisa terus ditingkatkan. Langkah ini dinilainya penting agar kedua Negeri bisa merasakan keuntungan yang sama. Apalagi Ri Indonesia terpilih Prabowo Subianto juga menetapkan target Kemajuan ekonomi 7-8%.
“Indonesia berharap PTA (Preferential Trade Agreement) bilateral Didalam Nigeria dapat segera direalisasikan Hingga mana Indonesia sudah Memperoleh banyak Pengalaman Hidup perjanjian dagang Didalam sejumlah Negeri Hingga kawasan lainnya. Supaya Didalam PTA kita berharap bisa mengakselerasi perdagangan kedua Negeri. Jika nantinya berjalan Didalam baik kerja sama ini dapat ditingkatkan,” tuturnya.
“Indonesia dan Nigeria merupakan kekuatan ekonomi utama Hingga kawasan masing-masing. Nigeria sebagai kekuatan ekonomi Hingga benua Afrika, Indonesia sebagai ekonomi utama Hingga Asia Tenggara,” sambungnya.
Dia mengatakan, pertemuan tersebut juga Mendorong agar perjanjian kerja sama antar kedua Negeri tersebut terus ditingkatkan. Sebab Indonesia Memperoleh sejumlah Barang Dagangan potensial Sebagai diekspor.
“Banyaknya potensi Perdagangan Keluar Negeri Indonesia yang diperlukan Dari Nigeria seperti Migas kelapa sawit, suku cadang kendaraan bermotor, produk kayu dan produk Keelokan/Makeup. Di Itu Indonesia juga membutuhkan produk Nigeria seperti biji coklat, produk Agrikultur, emas, dan produk logam seperti aluminium,” jelasnya.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Mendorong Peningkatan Perdagangan Indonesia dan Nigeria