Masakan Ekstrim Untuk Sulawesi Utara: Tikus Ekor Putih

Sebagai destinasi wisata, Sulawesi Utara Memperoleh Masakan ekstrim yaitu tikus ekor putih. Tikus ekor putih santan kering merupakan Konsumsi khas Area Minahasa.

Tikus ini dimasak Didalam kuah santan dan bumbu kuning. Segala jenis rempah-rempah menjadi bumbu utama, mulai Untuk kunyit, daun kunyit, jahe, bawang merah, daun bawang, cabe, sereh, dan lada.

Daging tikus tanpa ekor digoreng sebentar Lalu tiriskan, Berikutnya bumbu rempah disangrai sampai berbau harum, barulah daging tikus dimasukkan.

Tikus ekor putih juga diolah menjadi tikus bumbu rica-rica. Tikus ekor putih Dari Komunitas Minahasa disebut kawok.

Kawok biasanya hidup Di hutan dan yang hanya memakan biji-bijian dan buah-buahan saja. Tikus ini dikonsumsi sehari-hari Dari Komunitas Minahasa, jika ada pesta, tikus pasti muncul sebagai salah satu Masakan ekstrim yang disajikan.

Kawok umumnya dijual Di pasar tradisional dan semuanya sudah dibakar, nampak terlihat gosong dan kering, kecuali Sebagai Pada ekor Sebab itu merupakan salah satu cara pedagang Sebagai meyakinkan pembeli bahwa itu bukan tikus Rumah.

Biasanya Di membeli tikus ekor putih Di pasar, pembeli Akansegera memeriksa dulu ekornya Sebagai memastikan apakah itu asli tikus hutan atau bukan. Karena Itu tikusnya Untuk keadaan dibakar Dari penjual Lalu dikeluarkan isi perutnya tapi ekornya Akansegera tetap utuh agar pembeli percaya bahwa itu asli tikus hutan.

Sebagai membedakannya, tikus hutan dan tikus Rumah bentuk kukunya berbeda. Kuku tikus hutan lebih panjang dan melengkung atau lebih mencengkram, hal ini Sebab tikus hutan hidup Di atas pohon dan tidak pernah turun Di tanah.

Tekstur daging kawok berserat halus Didalam tulang yang kecil. Ada sedikit rasa pahit Tetapi hal tersebut yang menjadikan ciri khas Untuk kawok.

Inti memasak kawok agar lezat ada Di Standar bumbunya, jangan heran jika melihat takaran bumbu yang cukup banyak berupa racikan batang bawang, kemangi, sereh, cabe, jahe, daun lemon, kunyit.

Selain memang lezat, daging tikus Dari Komunitas Minahasa juga dipercaya dapat menyembuhkan Gangguan tertentu. Traveler berani mencoba Masakan ekstrim ini?

———

Artikel ini ditulis Hari Suroto, Peneliti Arkeologi Badan Kajian dan Perkembangan Nasional (BRIN).

(wsw/wsw)