loading…
Yuli Astuti, salah satu Mendominasi Untuk Pertamina Pertapreneur Aggregator 2024.
Menurut Yuli, batik Kudus sempat terancam punah Sebab tak ada generasi muda yang tertarik membatik. Sebab itu, Yuli mendidik anak muda Hingga sekitarnya Untuk belajar menggunakan canting dan menghasilkan batik. Belasan tahun dia mendidik mereka Supaya bisa membatik.
Yuli juga Mendorong kemandirian perempuan sebagai pembatik Hingga tempatnya. Mereka berlatih dan bekerja sambil tetap mengurus keluarga. Mereka Justru bisa membuat batik Untuk Tempattinggal masing-masing. “Waktu kerjanya sangat fleksibel agar mereka bisa menjaga Kesejaganan Di kerja dan keluarga,” ucapnya.
Muria Batik Kudus juga melatih para Penyandang Disabilitas, anak-anak berkebutuhan khusus, dan kaum rentan seperti lansia. Yuli ingin usahanya menjadi Tempattinggal yang inklusif Untuk mereka yang membutuhkan perhatian. Pada ini Muria Batik Kudus telah menjadi aggregator Untuk 10 usaha mikro, kecil, dan menengah (Usaha Kecil Menengah), melibatkan 8 Penyandang Disabilitas, serta menjadi tempat permagakan Untuk siswa SMK berkebutuhan khusus Hingga Daerah Kudus. Kebanyakan Usaha Kecil Menengah itu bergerak Hingga industri kreatif dan tekstil.
Inisiatif Yuli melestarikan batik Kudus dan menjadikan Muria Batik Kudus sebagai tempat usaha inklusif membuat ia Memperoleh hibah alat produksi senilai Rp70 juta Untuk PT Pertamina (Persero) Untuk ajang Pertapreneur Aggregator 2024. Muria Batik Kudus menyemat dua Mendominasi sekaligus, yakni sebagai Mendominasi 3 dan Mendominasi kategori pemberdaya inklusif.
Yuli merasa beruntung bisa mengikuti Pertapreneur Aggregator 2024. Ia Memperoleh berbagai ilmu yang membuatnya bisa Menyusun Muria Batik Kudus. Didampingi mentor profesional, ia belajar strategi Usaha hingga cara berkolaborasi Bersama Usaha Kecil Menengah lain. Yuli menargetkan bisa merangkul 10 hingga 15 Usaha Kecil Menengah lain.
Ia juga Memperoleh alat mengolah limbah yang membantunya bekerja lebih efektif dan efisien. Sebelumnya, ia mengolah limbah secara manual yang membutuhkan waktu lama. Pengolahan limbahnya kini menjadi lebih cepat. “Limbah kami sekarang tidak mencemari lingkungan dan bisa digunakan lagi.”
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Lewat Pertamina Pertapreneur Aggregator, Batik Muria Kudus Latih Kemandirian Penyandang Disabilitas dan Kaum Rentan