Bisnis  

Leadership Jelek, Pemimpin Negara Prabowo Diminta Evaluasi Kinerja Bahlil

loading…

Pembantu Pemimpin Negara ESDM Bahlil Lahadalia Di menyampaikan keterangan Di konferensi pers soal kelangkaan BBM SPBU swasta Di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/9/2025). FOTO/Arif Julianto

JAKARTA – Pengamat energi sekaligus Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform (IESR), Fabby Tumiwa, Menyediakan rapor merah Pada kinerja Pembantu Pemimpin Negara Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia Di tahun pertama pemerintahan Prabowo–Gibran. Ia menilai Prestasi kementerian Di bawah kepemimpinan Bahlil belum Menunjukkan perbaikan Di sektor ini.

Fabby menyebut, ada tiga indikator utama yang mencerminkan lemahnya kinerja tersebut, yakni pencapaian target produksi Migas, bauran Energi Ramah Lingkungan, dan efisiensi Bantuan Pemerintah energi. Ketiganya, kata dia, justru memperlihatkan Gaya memburuk Lantaran masih buruknya iklim Penanaman Modal Di Negeri Di sektor energi Indonesia.

“Lantaran leadership-nya jelek Disorot (investor). Karena Itu menurut saya ini harus sekali Pemimpin Negara Prabowo Menilai kinerja Pembantu Pemimpin Negara ESDM,” ujarnya Di dihubungi SindoNews, Minggu (12/10/2025).

Baca Juga: Nyiksa Rakyat, Prabowo Didesak Copot Bahlil Ganti Pembantu Pemimpin Negara ESDM

Menurut dia lifting Migas Menunjukkan penurunan Di beberapa tahun terakhir. Di Juni 2025, lifting Migas tercatat sebesar 608.000 barel per hari hanya sedikit Di atas target APBN sebesar 605.000 barel per hari. Tetapi, capaian tersebut tidak mencerminkan Sukses Lantaran target tersebut sudah diturunkan Bersama tahun Hingga tahun.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Leadership Jelek, Pemimpin Negara Prabowo Diminta Evaluasi Kinerja Bahlil