KPI Sebut Jeda Pembahasan RUU Penyiaran Pupuskan Harapan Komunitas Penyiaran

Wapres KH Maruf Amin dan Ketua KPI Pusat, Ubaidillah. Foto/Setwapres

JAKARTA – Jeda pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Penyiaran mengendapkan harapan Komunitas penyiaran. Hal ini dikatakan Bersama Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Ubaidillah.

Ubaidillah mengungkapkan hal ini Pada Peringatan Hari Penyiaran Nasional (HASIARNAS) Ke-91 dan Pertemuan Koordinasi Nasional KPI Tahun 2024 Ke Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD Tangerang, Banten, Senin (24/6/2024).

Sebelumnya Itu, Ubaidillah mengungkapkan Situasi kelembagaan KPI yang masih kurang kuat Ke Ditengah kian meningkatnya jumlah lembaga penyiaran. Sebab menurutnya, Gaya peningkatan ini berdampak Ke perubahan paradigma dan kebudayaan Komunitas. Termasuk juga perkembangan informasi yang bisa diakses Bersama media Jalur Digital.

Situasi ini memerlukan konstruksi regulasi yang padu, regulasi yang adaptif dan koheren agar sesuai Bersama keadaan ini.

Ubaidillah pun menyinggung jeda pembahasan RUU penyiaran. Apalagi, Komunitas banyak yang merisaukan konten-konten media arus utama yang laporannya masuk Ke KPI maupun KPID.

“Jeda pembahasan RUU penyiaran mengendapkan asa Komunitas penyiaran. Ke ruang-ruang tidak sedikit Komunitas yang merisaukan konten-konten media Mutakhir Malahan ada yang mengadukan kepada KPI dan KPID. Atas dasar hal tersebut kami Komisi Penyiaran Indonesia izin menitipkan ini semua kepada Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat RI,” kata Ubaidillah.

“Kita bersama-sama menjaga etos dan kebersamaan Sebagai mengawal semangat revisi undang-undang penyiaran Bersama tetap memperhatikan saran dan kepentingan publik lainnya,” tambahnya.

Ubaidillah mengatakan Melewati Rakornas kali ini berharap bisa menghasilkan Keputusan strategis, muncul rekomendasi-rekomendasi Sebagai perbaikan dunia penyiaran, gagasan dan pemikiran yang bisa Merangsang penyiaran tumbuh Bersama harmoni sesuai Bersama semangat hari penyiaran.

“Semoga semangat yang dibawa dan diwariskan Bersama Mangkunegoro VII Melewati pendirian radio pribumi pertama Solose Radio Vereneging (SRV) Sebagai menjaga kedaulatan bangsa kemerdekaan dan kemajuan Indonesia,” pungkasnya.

(maf)

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: KPI Sebut Jeda Pembahasan RUU Penyiaran Pupuskan Harapan Komunitas Penyiaran