Meningkatnya ketegangan Ke Timur Di menurut analis, dapat Merangsang lonjakan harga Migas dunia hingga tembus level USD90 per barel Ke 2024. Foto/Dok
“Ketakutan terbesar Ke pasar adalah ketegangan Hubungan Dunia terbesar yang kita lihat Ke Timur Di,” ucap Pemimpin Negara Lipow Oil Associates, Andy Lipow kepada Yahoo Finance.
Meningkatnya ketegangan Antara Israel dan milisi Hizbullah Lebanon, yang didukung Dari Iran, telah menimbulkan kekhawatiran bahwa konflik lintas perbatasan Ke akhirnya dapat melibatkan Teheran secara lebih langsung. Iran sendiri bertanggung jawab atas Disekitar 3 juta barel produksi Migas per hari, atau Disekitar 3% Di output dunia.
“Itu adalah kekhawatiran Ke pasar Migas Sebab bisa menyebar hingga mengganggu pasokan Ke seluruh Daerah Teluk Persia,” kata Lipow.
“Di Itu adanya peningkatan permintaan Di Pada ini hingga akhir tahun, saya Meramalkan harga Migas mentah Brent melayang hingga Disekitar USD90 per barel,” sambungnya.
Sambil Itu kenaikan permintaan juga telah mengangkat harga Migas mentah Di beberapa pekan terakhir. Bulan lalu, Migas mentah AS naik 6%.
“Kekuatan terbaru Di harga dikaitkan Bersama menyusutnya persediaan Migas mentah dan produk, Bersama permintaan lebih tinggi serta perjalanan,” ungkap Dennis Kissler, selaku wakil Pemimpin Negara senior Ke BOK Financial Di sebuah catatan Mutakhir-Mutakhir ini.
“Suhu yang lebih panas yang Mengamuk sebagian besar AS juga merupakan permintaan positif Untuk pembangkit listrik,” tambahnya.
Wall Street secara luas Meramalkan permintaan yang melambat Ke Di pasokan yang lebih besar Akansegera mengirim harga lebih rendah tahun Didepan. Analis JPMorgan Meramalkan rata-rata harga Brent bakal berada Ke USD75 Ke tahun 2025, turun tajam Di USD83 Ke tahun 2024.
Sedangkan Goldman Sachs telah mempertahankan targetnya Untuk tahun Didepan, Bersama tidak berubah Ke rata-rata USD82 per barel.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Konflik Israel Bikin Pasar Migas Dunia Was-was, Brent Tahun Ini Bisa USD90 per Barel