loading…
Tiga Pengakuan internasional sekaligus diraih Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina Ke ajang Asia Responsible Enterprise Award (AREA) 2025. Foto/Dok
AREA 2025 yang diselenggarakan Dari Enterprise Asia ini mengangkat tema “A Necessary Shift to a Regenerative Economy” dan diikuti Dari 350 kandidat Didalam 19 Bangsa Asia. Sesudah Lewat proses seleksi ketat mencakup audit, wawancara, serta penilaian berbasis relevansi, efektivitas, dampak, dan Ketahanan, sebanyak 81 perusahaan dinyatakan sebagai Mendominasi, termasuk tiga entitas Didalam Regional Indonesia Timur, yakni PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore ( PHE WMO ), PT Pertamina EP Donggi Matindok Field (Pertamina EP DMF), dan PT Pertamina EP Papua Field (Pertamina EP Papua).
Direktur Regional Indonesia Timur, Muhamad Arifin menyampaikan, rasa syukurnya atas pencapaian tersebut. “Sebagai perusahaan yang bergerak Ke sektor migas, kami berkomitmen Sebagai menerapkan ESG Di setiap lini operasional, terutama Ke aspek sosial dan pemberdayaan Kelompok. Pengakuan ini menjadi Inspirasi Sebagai terus Berkreasi Di menciptakan dampak positif yang berkelanjutan,” kata Muhammad Arifin Di keterangannya, Kamis (3/7/2025).
Baca Juga: Terapkan ESG, Subholding Upstream Pertamina Boyong 12 Proper Emas
Senada Didalam itu, Sr Manager Relations Regional Indonesia Timur, Sigit Dwi Aryono menekankan, Prestasi ini merupakan hasil kerja sama berbagai pihak, termasuk partisipasi aktif Kelompok Di. “Langkah CSR yang kami jalankan dirancang agar manfaatnya kembali kepada Kelompok secara langsung,” ujarnya.
Di sambutannya, Vice Chairman of Enterprise Asia, Datuk William Ng menerangkan, pentingnya kontribusi aktif perusahaan Di menciptakan Ketahanan sosial dan lingkungan. Menurutnya, setiap perusahaan harus ikut membangun perekonomian yang inklusif sekaligus memperbaiki Situasi Lingkungan Di.
Beberapa Langkah yang dilakukan adalah Eco-Edufarming. Langkah PHE WMO – Bangkalan, Jawa Timur ini menerapkan Keahlian Pertanian regeneratif Sebagai merehabilitasi lahan kering seluas 6,7 hektare Ke Desa Bandangdaja. Lewat pemanfaatan limbah ternak dan cocopeat, Langkah ini tidak hanya Meningkatkan hasil Pertanian, tapi juga mendukung konservasi air. Pembaharuan sistem Machida Sebagai budidaya melon menghasilkan lebih Didalam 20 buah per pohon.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Komitmen Terapkan ESG, Pertamina Regional Indonesia Timur Raih 3 Pengakuan Internasional