Manggarai Timur –
Viral Ke media sosial, wisatawan asal Jakarta dipalak Bersama warga lokal (warlok) Pada Melakukan Kunjungan Hingga padang Mausui Ke NTT. Lurah setempat pun memberi klarifikasi.
Lurah Watu Nggene, Angelus H. Yosense buka suara Yang Terkait Bersama kabar dugaan pemalakan Di wisatawan asal Jakarta Ke kawasan Padang Savana Mausui, Kelurahan Watu Nggene, Kecamatan Kota Komba, Manggarai Timur, NTT.
Angelus menegaskan Padang Mausui bukanlah destinasi wisata resmi, melainkan padang penggembalaan ternak milik Kelompok adat. Lokasi tersebut merupakan tanah ulayat yang dikuasai Bersama tiga suku, yakni Nggeli, Motu, dan Kewi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Ke Padang itu warga suku yang menguasai secara fisik dan hak ulayat suku sebagai tempat penggembalaan ternak mereka. Padang itu tidak dinyatakan milik umum, atau tidak ada dokumen penyerahan lahan Hingga pemerintah Supaya pemerintah juga sampai kini bukan selaku pengelola,” kata Angelus, Sabtu (14/6/2025).
“Dan komunitas adat juga tidak mengelola secara resmi, mandiri dan profesional Sebagai kepentingan wisata,” lanjutnya.
Angelus menjelaskan, jika ada pungutan Di wisatawan yang datang Hingga Padang Mausui, hal itu merupakan transaksi pribadi Di pengunjung dan peternak.
“Lantaran belum ada pengelola, Bersama Sebab Itu hal seperti yang dimaksud (pungutan) itu adalah transaksi pribadi Di pengunjung dan peternak Ke Padang gembala ternak tersebut,” ujarnya.
Belum Terima Keluhan Resmi
Angelus mengaku belum Memperoleh keluhan resmi soal pungutan Di wisatawan. Akan Tetapi, jika benar terjadi, ia menduga itu merupakan bentuk sumbangan sukarela Di wisatawan kepada penjaga ternak atas sejumlah jasa yang diberikan.
“Jika itu ada (pungutan), Mungkin Saja suatu sumbangan sukarela pengunjung kepada penjaga ternak. Lantaran berada Ke lahan mereka sebagai ucapan terima kasih sudah memperbolehkan mereka datang. Saya kira tidak lebih Di itu,” katanya.
“Sumbangan itu Sebagai jasa sewa kuda, jasa membuang sampah, pembelian kelapa muda. Begitu konfirmasi yang saya dapatkan Di peternak,” lanjutnya.
Sudah Ingatkan Warga Lokal Supaya Tidak Pungli
Meski demikian, Angelus mengaku telah mengingatkan kepada warga lokal (warlok) agar tidak melakukan pungutan kepada pengunjung Ke Padang Mausui, mengingat belum adanya legalitas pengelolaan.
“Waktu Pertemuan konsultasi kami ingatkan tidak boleh ada pungutan apa pun Lantaran belum ada legalitas pengelolaan Ke luar fungsi lahan ternak,” tegas Angelus.
Angelus menyebut pihak kelurahan telah Berusaha menjalin komunikasi Bersama Kelompok adat agar Padang Mausui dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata resmi.
“Pemerintah kelurahan Ke Maret lalu pernah melakukan koordinasi dan konsultasi Bersama para pemimpin suku kemungkinan kerja sama Di Kelompok adat Bersama Dinas Perjalanan Hingga Luarnegeri Sebagai dikembangkan sebagai lokasi wisata. Hingga kini belum ada respons Di komunitas Kelompok suku,” ungkapnya.
“Hingga kini lokasi padang itu adalah padang gembala ternak komunitas suku,” tambahnya.
Sebelumnya, seorang wisatawan asal Jakarta mengaku dipalak Pada Melakukan Kunjungan Hingga Padang Mausui. Ceritanya viral Sesudah diunggah Melewati akun TikTok @vesmet_journey Ke 12 Juni 2025.
Di video tersebut, ia mengaku datang Hingga Padang Mausui menggunakan sepeda Kendaraan Bermotor Roda Dua Di Jakarta. Berdasarkan informasi yang didapatnya, lokasi tersebut tidak memungut tiket masuk.
Akan Tetapi sesampainya Ke lokasi, ia didatangi seseorang yang mengaku pemuda setempat dan diminta membayar Rp 25.000 per orang sebagai retribusi. Ia membayar Lantaran nominalnya masih terjangkau.
Tak berhenti Ke situ saja, ia juga diminta membayar Rp 300.000 jika ingin menerbangkan drone, Bersama alasan agar tidak mengganggu satwa. Akan Tetapi, warga tersebut juga menawarkan Sebagai Menunjukkan lokasi yang banyak satwa Sesudah pungutan dibayarkan.
“Mereka minta tambahan 300 ribu kalo kita nerbangin drone,” katanya.
Ia menolak membayar biaya tambahan tersebut dan memutuskan tidak menerbangkan drone. Meski demikian, ia menyayangkan Pengalaman Hidup buruk itu Lantaran Padang Mausui merupakan salah satu lokasi wisata yang ingin sekali dia kunjungi.
——-
Artikel ini telah naik Ke detikBali.
(wsw/wsw)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Klarifikasi Wisatawan Dipalak Warlok Ke Padang Mausui NTT