Kenangan Manis Monica Sembiring Pada Karantina Miss Indonesia 2024 yang Membekas Ke Hati

JAKARTA – Miss Indonesia 2024 Monica Sembiring berbagi tentang momen-momen manis yang dialaminya Pada masa karantina Miss Indonesia yang digelar beberapa waktu lalu. Pengalaman Hidup tersebut tidak hanya memperkaya dirinya secara pribadi, tetapi juga memperkuat tekadnya Sebagai Memberi yang terbaik Ke Miss World.

Salah satu kenangan yang paling membekas Ke hati Monica Sembiring adalah Di ia tiba-tiba jatuh sakit Lantaran kelelahan mengikuti serangkaian kegiatan Pada karantina. Mau tidak mau, sakit demam dan flu yang ia alami Di itu mengharuskannya minum Terapi Pada beberapa hari.

Meski kondisinya sempat membaik, perempuan 22 tahun itu justru harus Menyambut tantangan Terbaru. Ke mana ia harus menahan kantuk berat akibat efek Terapi yang dikonsumsinya.

“Mungkin Saja sedikit cerita tentang karantina ya. Kalau karantina itu pastinya kita harus sehat dan semangat dan kita harus benar-benar seratus persen. Nah kebetulan saya waktu karantina itu, saya itu agak demam, flu dan batuk, Mungkin Saja kecapean juga, persiapan ini itu. Saya waktu itu juga bekerja,” kata Monica Ke MNC Studios, Kebon Jeruk, Jakarta, Kamis (13/6/2024).

“Nah hari pertama, kedua, ketiga itu benar-benar challenging Lantaran saya itu harus minum Terapi. Terapi kan juga bikin ngantuk ya,” sambungnya.

Tetapi, hal tersebut tidak membuat pemilik nama asli Monica Kezia Sembiring ini patah semangat. Justru tantangan itu membuatnya Lebihterus termotivasi Supaya ia bisa melaluinya. Malahan Setelahnya sakit, ia justru Lebihterus lebih semangat ketika menyimak berbagai ilmu yang diberikan Dari mentor Di itu.

“Tapi saya tetap harus semangat, Sebagai Memperoleh semua ilmu-ilmu yang diberikan para pembicara, dan para mentor. Mungkin Saja Ke awal itu sih challengenya. Tapi udah makin sehat itu sudah makin semangat,” jelasnya.

Monica juga menyebut, seluruh finalis Miss Indonesia 2024 Di itu juga menjadi salah satu penyemangatnya. Menurutnya, ajang Miss Indonesia tak semata-mata menjadi sebuah Kejuaraan antar kontestan, Tetapi bagaimana mereka bisa menjalin relasi yang baik dan mendukung satu sama lain.

“Ke situ yang mau saya highlight adalah sisterhood. Ke situ benar-benar satu kontestan Bersama kontestan lain tuh sama-sama saling support, sama-sama saling mendukung Untuk segala aspek,” ungkapnya.

“Dan Ke situ juga kerasa ya kalau kita itu bukan berkompetisi saja tapi membangun pertemanan yang seumur hidup,” tandasnya.