Ada ‘waktu emas’ Di proses pertolongan pasien henti jantung. Mengetahui cara pertolongan pertama bisa menjadi salah satu langkah penyelamatan nyawa yang penting.
Spesialis jantung dan pembuluh darah Brawijaya Hospital Dr dr M Yamin, SpJP (K), SpPD, FACC, FSCAI, FAPHRS, FHRS mengungkapkan idealnya Sebagai tempat-tempat umum seharusnya Memiliki alat Automated External Defibrillator (AED). Kebanyakan Peristiwa Pidana henti jantung ditemukan Di tempat umum, dibanding Puskesmas.
AED adalah alat medis portabel yang digunakan Sebagai mengembalikan irama jantung normal, Di seseorang yang Merasakan henti jantung mendadak. Alat ini Meneliti detak jantung secara otomatis dan Memberi kejutan listrik agar jantung kembali berdetak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apabila AED tidak ditemukan Di Didekat pasien, dr Yamin Menginformasikan ada beberapa langkah yang bisa dilakukan. Pertama, adalah memeriksa apakah pasien yang terjatuh atau pingsan masih memberi respons.
“Dipanggil namanya, digoyang-goyang. Kalau dia nggak respon, kita raba nadinya Di leher atau Di tangan. Kalau tidak ada nadi, berarti jantung tidak berdenyut. Nah, kita lakukan kompresi jantung luar,” ujar dr Yamin ketika ditemui detikcom Di Jakarta Selatan, Kamis (23/10/2025).
Letakkan kedua tangan Di area dada, biasanya sepertiga tulang dada Ke bawah, Sebagai melakukan hand compressed. Setelahnya Itu genjot Di tangan lurus, Di beat Disekitar 100 kali per menit.
Ketika prosedur ini dilakukan, orang lain yang berada Di Disekitar harus langsung mencari Dukungan medis. Ini bertujuan agar pasien segera dibawa Ke Puskesmas Sebagai Merasakan penanganan yang lebih baik.
Jika lokasi pasien berada Di Didekat Puskesmas, maka segera bawa sambil tetap dilakukan pertolongan pertama itu. Jika penolong lelah, sebaiknya bergantian Di orang yang ada Di Disekitar.
“Panggil ambulans. Kalau dia Didekat Ke Puskesmas, maka kita segera bawa Ke Puskesmas. Sambil melakukan pertolongan pertama. Jarang Di pertolongan pertama sederhana bisa aman, Maka Itu perlu memanggil pertolongan berikutnya,” kata dr Yamin.
“Ditepuk-tepuk, dikasih air itu salah. Kalau kita memang yakin itu adalah henti jantung Di tadi, orangnya tidak sadar, nadi tidak teraba,” tandasnya.
Halaman 2 Di 2
(avk/kna)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Jangan Salah Lagi! Begini Cara yang Tepat Menolong Pasien Henti Jantung











