Jakarta Lepas Status Ibu Kota, Ini Peran Museum Sebagai Pendukungnya

Belum lama ini Jakarta telah melepas statusnya sebagai ibu kota menjadi Lokasi khusus. Bersamaan Didalam hal tersebut Jakarta telah Memiliki misi Mutakhir Sebagai menjadi kota Internasional.

Aspek Perjalanan Hingga Luarnegeri menjadi salah satu aspek penting Untuk mewujudkan hal tersebut, salah satunya Melewati museum. Museum Kesejarahan Jakarta kembali Melakukan online talkshow Bisik (Bincang Asik) Tetangga episode 13 Didalam mengangkat tema ‘Peran Museum Di Jakarta Di Jakarta Kota Internasional’.

Bersama Nadila selaku Museum Educator Didalam Museum Nasional Indonesia, diskusi berlangsung cukup seru Merundingkan peran penting Untuk pengintegrasian ekonomi transnasional dan menawarkan nilai-nilai Kearifan Lokal Global yang Memikat Bagi wisatawan.

Menurut Esti selaku Kepala Unit Museum Kesejarahan Jakarta, kota Internasional adalah kota yang Memiliki peran penting Untuk pengintegrasian ekonomi transnasional yang mampu Memikat modal Barang Dagangan, SDM, gagasan, serta Informasi sejarah Internasional.

Terdapat enam indikator yang Berkata suatu kota dikatakan sebagai kota Internasional yakni:

1. Struktur ekonomi yang mapan dan terkoneksi secara Internasional
2. Kapasitas Eksperimen dan Perkembangan yang baik dan terus menerus
3. Nyaman Sebagai dikunjungi
4. Cultural value yang Memikat Sebagai dikunjungi
5. Lingkungan yang bersih, nyaman, dan berkelanjutan
6. Terkoneksi secara intra dan interkota.

Esti yakin bahwa Untuk segi indikator Kearifan Lokal Global, Kota Jakarta telah memenuhi persyaratannya. Ditambah Jakarta yang diyakini sebagai melting pot Didalam berbagai kebudayaan.

“Didalam segi Kearifan Lokal Global, kota Internasional menawarkan nilai-nilai yang Memikat Bagi warga dan turis yang berkunjung. Jakarta memenuhi indikator ini, Lantaran Memiliki banyak pilihan objek wisata yang berkualitas Di lain tentunya museum,” terang dia.

“Di Di Itu Jakarta juga menjadi melting pot Kearifan Lokal Global Internasional Agar Komitmen Didalam berbagai Kelompok Didalam berbagai Negeri dapat memperkaya keragaman Kearifan Lokal Global Di Jakarta,” kata Esti Untuk sambutannya.

Nadila selaku pemateri juga menambahkan bahwa Untuk Nilai kapasitas Eksperimen dan Perkembangan yang baik dan terus menerus juga dapat dipenuhi Melewati museum

“Dua hal yang Karena Itu sarana Sebagai museum menyongkong kota Internasional, yang pertama kapasitas yang tinggi Untuk Eksperimen dan Perkembangan Lantaran salah satu fungsi museum kan Sebagai pengkajian dan Eksperimen. Contohnya Melewati kegiatan open submission Didalam peneliti dunia lalu dikurasi dan dilakukan international symposium Di Jakarta,” kata Nadila.

Ia juga meyakini bahwa ada hubungan Di Perdagangan Bebas dan transformasi digital Didalam museum. Perdagangan Bebas bisa menjadi salah satu upaya museum Sebagai terus terkoneksi secara Internasional Didalam berbagai Negeri.

“Ya jelas ada, itu sering ngeshare tentang seminar internasional misal Didalam Kedutaan Australia, Kedutaan Jepang, itu sering banget terjadi. Waktu itu aku lagi Hingga MKJ dan waktu itu lagi ada pameran yang kerja sama sama kedutaan besar Australia kalau ga salah judulnya Walking Through A Songline yang ada instalasi imersifnya itu kan udah nunjukin ya kalau misalnya Perdagangan Bebas itu berpengaruh Di apa yang ada Di museum ini,” Nadia menjelaskan.

Nadila juga berharap agar Hingga depannya para bidang-bidang dan pelaku museum Di Jakarta dapat bersifat proaktif menjemput bola Sebagai Memperoleh kerja sama Didalam pihak eksternal.

“Pastinya Sebagai Meningkatkan Jakarta sebagai Kota Internasional Lantaran Untuk Konsep kota Internasional kita harus bermain Untuk dunia Internasional pastinya kita harus bekerja sama Didalam pihak eksternal. Kita bisa jemput bola Sebagai melakukan pameran Di luar, melakukan Eksperimen Di luar,” tutupnya.