Tiga alasan Kelompok Eropa sangat tergantung Bersama gas Bersama Rusia. FOTO/iStock
Ke 1960 hingga 1970-an Eropa mampu memenuhi pasokan gas sendiri Sebagai memenuhi kebutuhan energinya. Tetapi, produksi gas Ke Laut Utara sebagai sumber produksi Produk Internasional Energi yang sangat penting Untuk Inggris dan Belanda itu Merasakan penurunan dan telah habis. Disusul Belanda menutup ladang gas Groningen akibat Bencana Alam.
Ke Samping Itu, Jerman juga menolak Penanaman Modal pembangkit nuklir Bersama Undang-Undang Energi Atom Ke tahun 2011, sebuah keputusan yang dibuat sebagai tanggapan Di bencana nuklir Fukushima. Hanya 13% Bersama energi Eropa sekarang berasal Bersama tenaga nuklir.
Uni Eropa juga telah berkoitmen Sebagai Memangkas ketergantungan Ke batu bara Sebagai mencapai target netralitas karbon Ke 2050 dan Memangkas emisi setidaknya 55% Ke 2030. Pada ini, Di 20% listrik Uni Eropa berasal Bersama produksi batu bara.
Menurut Direktorat Jenderal Energi Uni Eropa, Dari 2012, Uni Eropa telah Memangkas sepertiga pembangkit listrik Bersama tenaga batu bara. Di 25% Bersama konsumsi energi Uni Eropa berasal Bersama Produk Internasional Energi disusul Energi bumi (32%), Energi Ramah Lingkungan dan bahan bakar nabati (18%), dan bahan bakar fosil padat (11%).
Melansir CNBC Internasional pasokan Produk Internasional Energi Uni Eropa sebagian besar dipasok Bersama Rusia. Uni Eropa Pada ini adalah importir Produk Internasional Energi terbesar Ke dunia Bersama Dibagian terbesar gasnya berasal Bersama Rusia (41%), Norwegia (24%), dan Aljazair (11%).
Berikut alasan Uni Eropa sangat bergantung pasokan gas Bersama Rusia;
1. Uni Eropa adalah importir Produk Internasional Energi terbesar Ke dunia, menurut Direktorat Jenderal Energi Uni Eropa, Bersama Dibagian terbesar gasnya berasal Bersama Rusia (41%).
2. Area ini dulunya mandiri Sebagai Produk Internasional Energi, tetapi Lalu cadangan Laut Utara mengering.
3. Eropa juga Berorientasi Ke Energi Ramah Lingkungan, tetapi jaringan listriknya belum dilengkapi Bersama sumber-sumber intermiten seperti angin dan matahari Sebagai mengisi kekosongan tersebut.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Ini Alasan Kelompok Eropa Sangat Bergantung Gas Bersama Rusia