Indonesia Re Bangun Jalur Digital Terintegrasi Bernama RIU Connect

JAKARTA – Indonesia Re membangun Jalur Digital terintegrasi yang dinamakan RIU Connect Bagi seluruh perusahaan asuransi yang menjadi mitra kerjanya. Inisiatif ini bertujuan Bagi Meningkatkan efektifitas dan efisiensi transaksi Usaha and pertukaran data Di cedants dan Indonesia Re Lewat otomasi dan Transformasi Digital proses Usaha.

Implementasi Host-to-host (H2H) mengatasi painful point Di penyelesaian administrasi Usaha yang terjadi Pada ini mengingat Komitmen, komunikasi dan pertukaran data dilakukan Lewat email atau surat-menyurat serta melibatkan banyak proses manual.

Ke hari Selasa, 4 Juni 2024, Indonesia Re Melakukan sosialisasi Gadget Lunak host-to-host RIU Connect bersama 70 perusahaan asuransi umum. Sosialisasi Peristiwa ini juga diisi Bersama workshop & uji coba modul treaty dan fakultatif Bersama RIU Connect.

Pembaruan RIU Connect dimulai Dari 2021. Ke 2023, 9 perusahaan asuransi umum telah bergabung Di pilot project dan berkolaborasi Bersama Indonesia Di Pembaruan dan penguatan RIU Connect.

Rangkaian peluncuran RIU Connect dimulai Ke Juni 2024 Bersama merilis versi Beta I Bersama peningkatan Ke User Interface (UI/UX) dan modul Bagi reasuransi umum. Lanjutnya fitur pembayaran In-apps Berencana diluncurkan Ke September 2024 dan Ke Desember 2024 keseluruhan Gadget Lunak yang telah saling terkoneksi dan siap digunakan.

Direktur Metode Operasi Indonesia Re, Delil Khairat mengatakan, Indonesia Re ingin memfokuskan transformasi Ke tiga area; Mutu portofolio, proses Usaha dan data. “Ilmu Pengetahuan Digital merupakan enabler transformasi Ke ketiga area tersebut,” kata Delil Khairat.

Bersama Transformasi Digital lewat RIU Connect, Delil mengharapkan, transaksi dan administrasi reasuransi bisa dilakukan secara real time dan efisien Lewat berbagai Gadget.

“Efektifitas dan efisiensi proses Usaha Di industri kita ini perlu ditingkatkan. Apabila administrasinya rapih, berjalan secara digital, dan interconnected, serta data yang tersimpan Di sistem sudah standardized dan well-structured, maka pengelolaan risiko Berencana Lebihterus baik, akurat dan efisien,” kata Delil.