Implementasikan Hasil Kajian, Wali Kota Semarang dan BRIN Tanam Padi Hingga Lahan Rob

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu melakukan penebaran benih padi varietas Biosalin yang ditanam Hingga lahan tidur imbas rob air laut Hingga Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Kamis (4/7/2024). (Foto: dok Pemkot Semarang)

SEMARANG – Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu melakukan penebaran benih padi varietas Biosalin yang ditanam Ke lahan tidur imbas rob air laut Hingga Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kamis (4/72024). Padi Biosalin ini merupakan hasil Kajian Di Badan Kajian Perkembangan Nasional (BRIN) yang diterapkan Hingga lahan salin. Lahan salin merupakan tanah yang Memiliki kandungan natrium kadar garam netral larut Untuk air berada Hingga atas ambang batas kritis, atau ambang batas toleransi tanaman.

Melewati risetnya, BRIN berhasil menciptakan padi varietas Biosalin yang dapat ditanam Kendati Hingga lahan salin.

Mbak Ita sapaan akrab Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang Untuk Kontek Sini berkolaborasi Di BRIN melakukan penanaman padi Biosalin. Kali ini juga bekerja sama Di Kelompok Tani Sumber Rejeki, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang.

Benih padi varietas Biosalin ini ditanam Di menggunakan pupuk khusus Untuk lahan salin, Supaya Memiliki beberapa kelebihan yang bisa dimanfaatkan. Hingga antaranya, tanamannya Bertahan Di genangan air rob, usia panen pendek, Bertahan Di serangan OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan) seperti gulma, hama, dan Mikroba serta Memiliki potensi produksi yang tinggi.

“Saya bersama-sama Di Kementerian Agrikultur, BRIN, BRIDA, dan Dinas Agrikultur, Organisasi Alat Lokasi, dan anak-anak petani remaja cilik menanam padi Biosalin Hingga lahan tidur, imbas Di air laut atau air payau,” ujar Mbak Ita.

Dia juga mensosialisasikan Hingga warga mengenai hasil Kajian BRIN yang menemukan padi yang dapat ditanam Hingga kawasan pesisir.

“Padi Biosalin ini merupakan hasil Kajian BRIN yang kini mulai Digunakan Hingga pesisir Kota Semarang. Karena Itu tadi ada dua kegiatan, yaitu uji coba penggunaan traktor yang berbahan bakar Petasol yang merupakan olahan limbah plastik dan diubah menjadi bahan bakar. Dan yang kedua adalah penebaran padi Biosalin dan pupuk khusus Hingga lahan air payau. Keduanya merupakan hasil Kajian BRIN,” tuturnya.

Dia menambahkan, nantinya, Sesudah 21 hari masa tanam, padi Akansegera dipindahkan Hingga tanah yang sudah diolah dan digemburkan menggunakan traktor berbahan Petasol.

“BRIN terus Mendorong atau mensupport Pemerintah Kota Semarang dan juga petani Untuk bisa memanfaatkan lahan-lahan tidur menjadi lahan produktif dan menghasilkan padi, Supaya bisa mensejahterakan Komunitas pesisir,” ujarnya.

Mbak Ita mengungkapkan, pihaknya melakukan uji coba Hingga 50.000 meter persegi lahan tidur Hingga Kelurahan Mangunharjo.

“Hingga Kelurahan Mangunharjo ini masih banyak lahan tidur, tapi Di Kajian ini, kami lakukan uji coba Hingga 50.000 meter persegi lahan tidur Untuk menanam padi Biosalin. Kita Akansegera tunggu 21 hari lagi Untuk pindah tanam,” tutupnya.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Implementasikan Hasil Kajian, Wali Kota Semarang dan BRIN Tanam Padi Hingga Lahan Rob