Ilmu Pengetahuan Drone AI Digunakan Bagi Mengukur Karbon Ke Kenya

Ilmu Pengetahuan Drone AI. FOTO/ DAILY

JAKARTA – Dua perusahaan Ilmu Pengetahuan asal Indonesia sukses bersinar dikancah Dunia Bersama ikut serta Di Membuat Data Deposit Karbon Ke Kenya. Dua perusahaan itu adalah PT Eidara Matadata Presisi Dan PT Aeroterra.

Diketahui, keduanya digaet Bersama Banyan Investment Banking & Hedge Fund Statutory Trust Bagi menyelesaikan proyek tersebut. Mereka diajak Bagi menjadi penyedia Ilmu Pengetahuan utama Bagi melaksanakan Pilot Project Bersama keahlian yang dimiliki.

Menurut perwakilan Bersama Banyan Investment Banking & Hedge Fund Statutory Trust, Dr. Thana Balan, kedua perusahaan Indonesia ini dipilih Bagi menjalankan Proyek Percontohan Swadaya Sukarela perdananya Untuk memenuhi kepentingan ekonomi sosial Bagi Bangsa Kenya dan Komunitas Afrika Timur.

Mereka Berencana Memberi Dukungan teknis dan Ilmu Pengetahuan yang dibutuhkan Bagi menyediakan data real-time mengenai Kebugaran aktual Keadaan area lahan yang dipilih sebagai proyek percontohan, serta Bagi mengukur deposit kredit karbon Bersama akurat.

Nantinya Ilmu Pengetahuan AI rancangan dua perusahaan AI itu Berencana meninjau simpanan kredit karbon Ke Kenya Di mentransformasi Potensi ekonomi Bagi petani dan pemangku kepentingan lainnya Di perekonomian yang lebih besar.

“Ini merupakan upaya peremajaan Bumi Melewati penggunaan Ilmu Pengetahuan Gadget lunak dan keras Bagi Membahas dan mengukur data tanah menggunakan drone berbasis kecerdasan buatan,” kata Thana Di sambutannya, Kamis (6/6/2024).

“Ilmu Pengetahuan canggih ini dapat Memberi data geografis secara real-time yang akurat Bagi mengukur deposit karbon Ke area survei tanah. Ilmu Pengetahuan drone AI ini Memiliki kapasitas Bagi Memberi analisis data yang akurat sesuai Bersama prosedur standar pengukuran yang ditetapkan,” tambahnya.

Selain Menampilkan solusi yang bertujuan Bagi memastikan akurasi pengukuran deposit karbon Dunia dan proses penyemaian Bagi menghijaukan kembali Bumi, Thana menyampaikan bahwa pihaknya juga telah Mengeluarkan LETS COIN, Nilai Mata Uang pelengkap digital.

Ia menyebut, LETS COIN dirancang Bagi memberdayakan komunitas lokal Bersama memungkinkan pedagang, pengusaha, dan User lain Bagi berpartisipasi Di Kemajuan ekonomi digital. LETSCOIN juga telah Memperoleh Dukungan perbankan Bersama Deutsche Bank Jerman dan ABC Bank sebagai bank kustodian lokal.

“Let’s Coin bukanlah Nilai Mata Uang Kripto, melainkan sebuah Nilai Mata Uang Komplementer yang berfungsi sebagai sistem barter digital Bagi pertukaran Produk dan jasa. Let’s Coin beroperasi Ke bawah Digital Rantai Blok Trust, serta terdaftar Di Digital Rantai Blok Registry Ke Amerika Serikat sebagai Organisasi Let’s Coin dan juga Bank Digital Rantai Blok,” jelasnya.

(wbs)

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Ilmu Pengetahuan Drone AI Digunakan Bagi Mengukur Karbon Ke Kenya