Solo –
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memerintahkan wakilnya, Teguh Prakosa Sebagai Menyimak jalannya Perayaan Seni Masakan Nonhalal yang sempat diprotes warga.
“Surat Pak Wali (Gibran) disposisi (instruksi) Mutakhir hari ini. Terus Sebagai saya suruh Menyimak, maka saya Berencana koordinasi Bersama Pak Kapolres, Pak Dandim, FKUB, MUI, terus Dewan Masjid Indonesia, satu lagi, Kemenag. Malam ini Di Rumah dinas saya Sebagai Menyimak itu,” ujar Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa Di Balai Kota Solo, Kamis (4/7/2024).
Teguh mengatakan, Pemkot Solo memfasilitasi semua kegiatan Bersama tetap menghargai norma-norma. Dirinya tidak ingin Di Indonesia yang merupakan Negeri Sistem Pemerintahan ada yang merasa menjadi minoritas.
“Semuanya Berencana difasilitasi Bersama catatan mestinya ada norma-norma yang harus bisa kita diskusikan bersama. Karena Itu tidak ada yang merasa dirugikan atau diuntungkan. Lantaran ini menyangkut kenyamanan dan Perlindungan Kota Surakarta. Jangan sampai masalah event-event yang ada Di Kota Solo ini menjadikan Kota Solo Karena Itu tidak kondusif,” bebernya.
Teguh menegaskan Pemkot Solo Melakukanupaya meminimalisir dampak yang terjadi Setelahnya Perayaan Seni tersebut. Apalagi, Solo dikenal sebagai Kota Toleran Di Indonesia.
“Itu yang harus kita meminimalisir, dampak itu kita minimalisir. Bersama kejadian itu, yang tadinya tidak pernah ada sesuatu, Bersama munculnya itu kan, ya menjadikan ya paling tidak gronjalan lah. Tapi Untuk Pemkot itu enggak ada masalah,” bebernya.
Perayaan Seni Masakan Nonhalal Diprotes Warga
Diberitakan Sebelumnya Itu, Perayaan Seni Masakan nonhalal yang digelar Di Solo Paragon Mall dihentikan Sambil lantaran Menyambut Keluhan Masyarakat warga. Event itu dihentikan Setelahnya Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) menemui perwakilan Pemkot Solo Sebagai melakukan audiensi.
Humas DSKS Endro Sudarsono mengatakan pihaknya mengimbau umat Islam Sebagai tidak tidak ikut Di Perayaan Seni tersebut. Pihaknya juga menyoroti soal spanduk pemberitahuan yang dinilai terlalu vulgar.
“Lantaran warga Kelompok resah, Lantaran terlalu vulgar walaupun kita cukup menghargai tentang Minuman Bersama yang nonmuslim juga kita hargai. Lantaran tidak boleh memaksakan kehendak maka sifatnya adalah imbauan dan pernyataan sikap,” kata Endro ditemui Di Balai Kota Solo, Rabu (3/7).
Perayaan Seni Akhirnya Dilanjutkan
Gelaran Perayaan Seni Pecinan Nusantara atau Perayaan Seni Masakan Nonhalal Di Solo Paragon Mall yang sempat Menyambut Keluhan Masyarakat warga akhirnya dilanjutkan. Perayaan Seni tersebut kini dibuka Sebagai umum Di atrium mal tersebut.
Bersama pantauan detikJateng, Perayaan Seni tersebut dikunjungi banyak pengunjung. Di sisi kanan dan kiri lokasi terlihat ditutup kain berwarna hitam. Sambil Di Pada pintu masuk tampak petugas Perlindungan berjaga.
“Sudah lanjut,” kata event organizer (EO) Perayaan Seni tersebut, Ken, Pada ditanya mengenai kelanjutan event itu, Kamis (4/7/2024) siang.
Ken mengatakan memang ada beberapa kesepakatan yang dilaksanakan Bersama EO mulai Bersama pelepasan banner yang sempat dinilai terlalu vulgar. Di Di Itu juga mengenai kesepakatan adanya penutup Di area Di tenant.
“Karena Itu permintaan dikasih kain sekitarnya. Sebagai penutup. Sebagai penutup, oke kita ikuti, intinya kita ikuti permintaan,” ungkapnya.
Lebih Jelas, Ken mengucapkan terima kasih event tersebut bisa digelar kembali. “Intinya kami berterima kasih Kegiatan boleh berjalan lagi,” ucapnya.
Ken menyebut, Sebagai Perayaan Seni Masakan nonhalal digelar Pada lima hari, yakni 3-7 Juli. Menurutnya, puluhan tenant yang hadir Di Perayaan Seni Masakan nonhalal Bersama berbagai Daerah.
“Iya mulai Bersama tanggal 3 sampai 7 Juli 2024. Mereka pedagang kecil, yang kita angkat Bersama setiap event ini adalah pedagang-pedagang kecil Usaha Mikro Kecil yang bukan istilahnya restoran-restoran yang sudah besar-besar itu,” pungkasnya.
——-
Artikel ini telah naik Di detikJateng.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Gibran Perintahkan Wakilnya Pantau Perayaan Seni Masakan Nonhalal yang Diprotes