Forum Kemitraan Kemenpora Ungkap Besarnya Potensi Industri Aktivitasfisik Hingga Yogyakarta

YOGYAKARTA – Kementerian Pemuda dan Aktivitasfisik ( Kemenpora ) Melakukan Forum Kemitraan Industri Aktivitasfisik Di 22–24 Agustus 2025 Hingga Riss Hotel Malioboro, Yogyakarta. Kegiatan ini menjadi ruang temu Untuk berbagai pihak yang berkecimpung Di industri Aktivitasfisik, mulai Di pelaku usaha, akademisi, asosiasi, komunitas, hingga pemerintah Daerah.

Tujuan utama forum ini adalah memperkuat jejaring antar-pemangku kepentingan sekaligus Mendorong tumbuhnya ekosistem industri Aktivitasfisik yang berdaya saing. Hingga Di Itu, kegiatan ini juga menjadi Pada Di persiapan Indonesia menyongsong Asosiasinegara-Negaraasiatenggara Sports Day 2025.

Menyoroti Potensi Yogyakarta

Deputi Bidang Pembaruan Industri Aktivitasfisik Kemenpora, Raden Isnanta, menegaskan bahwa persoalan Kondisifisik dan Pembaruan Aktivitasfisik merupakan tantangan bersama, baik Hingga tingkat nasional maupun regional.

“Forum ini menjadi kesempatan Sebagai memetakan potensi Aktivitasfisik Hingga Yogyakarta. Apa yang sudah berkembang, apa yang masih harus ditingkatkan, serta bagaimana arah pengembangannya Hingga masa Di,” ujar Isnanta.

Ia menambahkan, pihaknya ingin mendengar berbagai pandangan Di peserta forum. “Kami ingin Menyambut masukan Yang Terkait Bersama Aktivitasfisik Kelompok, Aktivitasfisik prestasi, wisata Aktivitasfisik, hingga industri Aktivitasfisik. Kami juga ingin mengetahui sejauh mana peran generasi muda dilibatkan Di Pembaruan Aktivitasfisik Hingga Daerah ini,” imbuhnya.

Diskusi Lintas Sektor

Forum ini Menampilkan diskusi panel Bersama beragam pelaku industri Aktivitasfisik. Yogyakarta dipilih sebagai tuan Tempattinggal Lantaran dinilai Memperoleh kekuatan Di ekonomi kreatif serta Aktivitasfisik berbasis komunitas.

Di pertemuan tersebut, berbagai gagasan muncul, mulai Di potensi wisata Aktivitasfisik, sarana dan prasarana, hingga event profesional. Arif Effendi, Wakil Ketua Kadin DIY, menilai wisata Aktivitasfisik Hingga Yogyakarta bisa dikembangkan lebih serius.