Efek Minum Susu Mentah, Awas Bisa Kena Flu Babi!

JAKARTA – Studi Menunjukkan bahwa Patogen flu H1N1 dapat bertahan hidup Di susu mentah yang didinginkan Di lima hari. Studi ini juga menyoroti potensi risiko penularan.

Penulis senior Alexandria Boehm, Profesor Studi Lingkungan Richard dan Rhoda Goldman yang tergabung Di studi Universitas Stanford ini Menginformasikan bahwa susu mentah, yang dipasarkan sebagai alternatif alami dan sehat Sebagai susu yang dipasteurisasi, memungkinkan mengandung bahaya tersembunyi.

Dikutip hindustan times, Studi tersebut menemukan bahwa Patogen influenza atau flu dapat tetap menular Di susu mentah yang didinginkan hingga lima hari. Temuan ini muncul Di Pada wabah flu burung Di sapi perah telah menimbulkan kekhawatiran tentang potensi Wabah Dunia Terbaru.

“Studi ini menyoroti potensi risiko penularan flu burung Melewati konsumsi susu mentah dan pentingnya pasteurisasi susu,” kata penulis senior studi Alexandria Boehm.

Lebih Di 14 juta orang Amerika mengonsumsi susu mentah setiap tahunnya. Tidak seperti susu yang dipasteurisasi, susu mentah tidak dipanaskan Sebagai membunuh patogen yang Berpotensi Sebagai berbahaya.

Sambil Itu, banyak penikmat susu mentah mengklaim bahwa susu mentah meninggalkan lebih banyak Konsumsi Bergizi, enzim, dan probiotik yang bermanfaat daripada susu yang dipasteurisasi dan dapat Memperbaiki Kesejaganan kekebalan tubuh dan pencernaan.

Badan Pengawas Terapi dan Konsumsi sendiri mengaitkan susu mentah Bersama lebih Di 200 wabah Penyakit dan Malahan, Pusat Pengendalian dan Pra-Penanganan Penyakit memperingatkan bahwa kuman, seperti E. coli dan Salmonella, Di susu mentah menimbulkan risiko Kesejaganan yang “serius”, terutama Bagi anak-anak, orang tua, wanita hamil dan orang-orang Bersama sistem kekebalan yang lemah.

“Patogen influenza yang menular dan bertahan Di susu mentah Di berhari-hari menimbulkan kekhawatiran tentang jalur penularan yang potensial,” kata salah satu penulis utama studi Mengyang Zhang, seorang sarjana pascadoktoral Di bidang Cara sipil dan lingkungan.

“Patogen tersebut dapat mencemari permukaan dan bahan lingkungan lainnya Di Di fasilitas produksi susu, yang menimbulkan risiko Bagi hewan dan manusia,” ujar dia lagi.