Drone Gaza. FOTO/ XIANHUA
Menurut komandan pasukan kedirgantaraan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Amir Ali Hajizadeh, pesawat tak berawak itu mampu membawa hingga 12 bom dan Akansegera digunakan Untuk operasi Ke Lokasi perbatasan.
Ia juga memeriksa pesawat tak berawak itu bersama komandan tertinggi IRGC, Mayor Jenderal Hossein Salami. Ia menjelaskan, keberadaan pesawat tanpa awak (drone) Berpeluang menjamin Perlindungan Ke perbatasan dan meredam ancaman teroris.
“Ke bidang Perlindungan, memastikan tingkat Perlindungan yang tinggi Ke Di negeri sangat penting, terutama Di pengawasan perbatasan.
“Jika ada ancaman seperti teroris, penyelundup, atau berbagai masalah lainnya, drone ini sangat efektif Di situasi seperti itu,” katanya.
Drone, yang juga dikenal sebagai Shahed-149 dipamerkan Ke paviliun Iran bersama Shahed-129 selain senapan mesin, sistem radar pemetaan bernama S-811 dan S-813, serta bom F-365.
Berbicara kepada perwakilan Ke stand Iran, Breaking Defense melaporkan Gaza adalah UAV Bersama ketinggian menengah, daya Konsisten rendah (MALE), Bersama kemampuan muatan 500 kilogram.
Drone ini Memperoleh kemampuan komunikasi satelit dan Memperoleh ketinggian penerbangan maksimum 35.000 kaki.
“Radar aperture sintetis Ke udara yang dimaksudkan Untuk mendeteksi target permukaan dan bawah air juga dapat dipasang Ke platform ini,” papar situs web Breaking Defense tersebut.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Drone Gaza Dikenalkan, Iran Pamerkan Kecanggihannya