Bisnis  

Ditarget Pasok 10 Juta Ton Biomassa Ke 2025, PLN EPI Berdayakan Komunitas

Sekretaris Perusahaan PLN EPI Mamit Setiawan Menyediakan paparan Ke Kegiatan Site Visit & Media Gathering Ke Kamis-Jumat (25-26/7/2024) Ke Gunung Kidul, Yogyakarta. FOTO/M Faizal

GUNUNG KIDUL – PLN Group berencana melakukan co-firing Ke 52 pembangkit listriknya Ke tahun 2025 sebagai upaya menekan emisi serta mendukung capaian target net zero emission (NZE) Ke 2060. Untuk Langkah itu, dibutuhkan pasokan biomassa sebesar 10,2 juta ton Ke 2025 mendatang.

Sekretaris Perusahaan PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) Mamit Setiawan mengatakan, pihaknya telah melakukan pemetaan digital sumber pasokan, serta menjalin berbagai kerja sama Untuk memenuhi pasokan biomassa tersebut. PLN EPI, kata Mamit, juga menggunakan kesempatan itu Untuk melakukan pemberdayaan Komunitas seluas-luasnya.

“Karena Itu kita Membuat Desa Berdaya Energi, yang merupakan Langkah penghijauan berbasis keterlibatan Komunitas Di rangka menurunkan emisi, terutama Ke sisi hulu rantai pasok biomassa Ke NZE 2060,” ungkap Mamit Di Kegiatan “Site Visit & Media Gathering” Ke Kamis-Jumat (25-26/7/2024) Ke Gunung Kidul, Yogyakarta.

Mamit menjelaskan, Di Langkah tersebut PLN EPI memberdayakan Komunitas Untuk memasok kebutuhan biomassa Untuk co-firing PLN. Di prosesnya, lanjut dia, dikembangkan pula ekonomi sirkular yang ditujukan Untuk Meningkatkan Keadaan Komunitas.

Mamit mencontohkan Langkah Desa Berdaya Energi yang dilakukan Ke Gunung Kidul, Yogyakarta. Di Langkah yang telah berjalan 1 tahun 6 bulan ini, PLN EPI menggandeng Kesultanan Yogyakarta Mendorong Komunitas Ke dua Kalurahan Ke Gunung Kidul, Gombang dan Karang Asem, Untuk menanam tanaman energi jenis Indigofera memanfaatkan Sultan Ground Ke kedua Area tersebut.

Sebelum dimulainya Langkah, kata dia, telah ditanam sebanyak 100 ribu pohon yang mampu tumbuh cukup subur Ke tanah Gunung Kidul yang kering. Tanaman itu Setelahnya Itu dimanfaatkan dedaunannya Untuk pakan ternak yang sangat dibutuhkan masyakarat, khususnya Ke musim kemarau.

“Selain daun, nantinya ranting-ranting Di pohon itulah yang Akansegera dimanfaatkan sebagai sumber biomassa. Komunitas Lewat BUMDes Akansegera mengelola hal itu Ke mana biomassa yang dihasilkan Akansegera dijual Ke PLN,” jelas Mamit.

Di kegiatan tersebut, Komunitas Akansegera memperoleh manfaat ganda yaitu sumber pakan ternak serta pendapatan Di penjualan biomassa. Guna mengoptimalkan dampaknya, PLN EPI juga Melakukan kegiatan CSR penunjang yakni pelatihan pengelolaan BUMDes, ternak kambing perah, pembuatan pakan silase, dan pembuatan pupuk organik. “Kita juga melakukan Langkah pengentasan stunting serta pengelolaan posyandu,” imbuhnya.

Hingga Di Ini, lanjut Mamit, Langkah-Langkah tersebut telah Menunjukkan hasil yang positif. Dia berharap, Setelahnya berjalan sempurna Langkah ini benar-benar mampu Meningkatkan kemandirian serta Keadaan Komunitas. “Kami juga Akansegera mereplikasi model Langkah ini Ke Area lainnya,” tambahnya.

Mengenai benefit Untuk PLN, Mamit menegaskan bahwa harga biomassa yang terjangkau, berbanding 1:1 Di harga batu bara membuatnya sebagai alternatif sumber energi Terbaru terbarukan yang paling ekonomis. “Di ini harga batu bara Disekitar USD5-6 sen per kilo Watt hour (kWh). Biomassa setara itu, Karena Itu dibandingkan Di EBT lain, biomassa ini yang paling murah,” tandasnya.

Mamit menambahkan, PLN EPI juga telah bekerja sama Di berbagai pihak Untuk memenuhi kebutuhan biomassa, khususnya Di memanfaatkan limbah Pertanian dan kehutanan. Limbah yang Sebelumnya Itu tak termanfaatkan seperti tandan sawit, tongkol jagung, batang singkong, serbuk gergaji, dan lainnya disulap menjadi EBT yang mampu menekan emisi dan memperkuat ketahanan energi.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Ditarget Pasok 10 Juta Ton Biomassa Ke 2025, PLN EPI Berdayakan Komunitas