Wisata  

Di Jonan Dampingi Perjalanan Terakhir Jalita Di Stasiun Jakarta Kota-Depo Depok



Jakarta

KRL Tokyu Imbang 8500 atau Jalita dipensiunkan. Di perpisahan itu, Direktur Utama KAI 2009-2014 Ignasius Jonan turut mendampingi perjalanan terakhir JALITA Di Stasiun Jakarta Kota Di Depo Kampung Bandan hingga Depo Depok.

Sesudah beroperasi Di Indonesia Dari 2006, Jalita atau KRL Tokyu Imbang 8500, yang menjadi sarana pertama yang dimiliki langsung Dari KAI Commuter Sesudah pemisahan entitas Di 2009, resmi dipensiunkan Di Minggu (16/11/2025). Armada itu digantikan Dari rangkaian KRL Mutakhir yang dioperasikan Dari KAI Commuter. Salah satunya adalah pengoperasian KRL Mutakhir Imbang CL-125 mulai Juni 2025.

Di Kegiatan itu Di Stasiun Jakarta Kota itu, Jonan hadir. Dia menyapa Pemakai setia KRL dan menegaskan bahwa layanan rel berperan penting Di menggerakkan mobilisasi harian Jabodetabek.


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di ini, KAI Commuter mengelola 102 trainset (1.072 unit KRL), mengoperasikan 1.063 perjalanan Commuter Line Jabodetabek per hari, dan melayani 287,3 juta penumpang Di Januari-Oktober 2025

Kedatangan Jalita kala itu Disorot sebagai titik modernisasi layanan KRL Jabodetabek. Momen itu ditandai Bersama gerbong kereta Bersama AC, peningkatan kenyamanan, serta perluasan kapasitas angkut.

Kemajuan tersebut Lebihterus menguat Di 2025. Januari-Oktober 2025, Commuter Line Jabodetabek telah melayani 287.297.882 penumpang, setara lebih Di 20 juta perjalanan setiap bulan.

Sebagai mengenang peran Jalita dan dua Imbang lain yang turut mengawal transformasi layanan Tokyu Imbang 7000 dan JR203, KAI bersama komunitas membuka Mini Museum Jalita Di 10-16 November. Pameran itu menampilkan sejarah tiga Imbang KRL legendaris serta Pelatihan publik seperti aturan naik KRL, Pencalonan Politik Stop Pelecehan Seksual, keselamatan perjalanan, dan pengenalan sarana modern.

Sebanyak 20.426 pengunjung hadir Di sepekan, Menunjukkan antusiasme tinggi Komunitas Di evolusi transportasi urban Indonesia.

“Di Jabodetabek menjadi Area hunian terpadat Di Indonesia, Commuter Line Akansegera selalu menjadi etalase layanan kereta api nasional. Mobilisasi Komunitas yang besar menjadikan transportasi berbasis rel sebagai kebutuhan utama kota besar. Peradaban urban kita Lebihterus maju Agar kebutuhan sarana yang andal dan frekuensi perjalanan Akansegera terus Menimbulkan Kekhawatiran,” ujar Jonan Di rilis PT KAI, Senin (17/5).

Dia juga mengingatkan bahwa nama “Jalita” diberikan Dari Pembantu Ri Perhubungan Jusman Syafii Djamal sebagai simbol perjalanan Komunitas lintas kota Di Jakarta.

Jonan berharap sebagian sarana dapat dilestarikan sebagai Pada Di warisan sejarah yang menggambarkan perubahan besar layanan urban berbasis rel.

Vice President Public Relations KAI Anne Purba menyampaikan bahwa museum Sambil Itu ini merupakan kolaborasi Antara KAI, KAI Commuter, dan komunitas seperti IRPS Di menghidupkan kembali jejak perjalanan KRL.

“Pameran ini memperlihatkan bahwa KRL adalah Pada Di kehidupan warga Jabodetabek. Pelatihan yang kami tampilkan menjadi upaya bersama Sebagai membangun layanan yang aman, ramah, dan berkelanjutan,” kata Anne.

Anne menambahkan bahwa regenerasi sarana terus dilakukan Sebagai menjawab kebutuhan kapasitas dan kenyamanan layanan. KAI dan KAI Commuter melakukan Penanaman Modal sarana secara bertahap guna mendukung Kemajuan mobilisasi perkotaan.

“Purna tugas sarana legendaris ini membuka ruang Untuk sarana yang lebih modern. KAI dan KAI Commuter berkomitmen memastikan layanan tetap menjadi pilihan utama mobilitas harian Komunitas,” ujar Anne.

(fem/fem)

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Di Jonan Dampingi Perjalanan Terakhir Jalita Di Stasiun Jakarta Kota-Depo Depok