Deteksi Dini Asma, Melindungi Masa Di Anak Untuk Batasan Nafas

JAKARTA – Menurut Survei Kesejajaran Indonesia 2023 yakni jumlah total penderita asma Di Indonesia mencapai 877.531, Bersama jumlah tertinggi Di Jawa Barat (156.977), Jawa Timur (130.683), dan Jawa Ditengah (118.184). Hasil survei ini dipaparkan dr Freddy, Medical Director AstraZeneca Indonesia.

Ia juga Mengungkapkan Survei Kesejajaran 2023 Menunjukkan proporsi kekambuhan asma Untuk 12 bulan terakhir menurut kelompok usia tetap tinggi, Bersama anak Di bawah 1 tahun Memiliki tingkat kekambuhan 53,5%, usia 1-4 tahun Memiliki tingkat lebih tinggi yakni 66%, dan mereka berusia 5-14 tahun Berjuang Bersama risiko kekambuhan sebesar 59,8%2.

dr Feddy Mengungkapkan deteksi dini berperan penting Mengurangi dampak asma terutama Di anak usia prasekolah.

“Bersama aktif mengatasi berbagai tantangan Yang Terkait Bersama asma kelompok usia ini, orang tua dan penyedia layanan Kesejajaran dapat mengidentifikasi dan mengelola Tanda-Tanda asma sesegera Bisa Jadi,” jelas Feddy.

Mengingat besarnya presentase kekambuhan Di anak maka AstraZeneca Memberi fokus Di deteksi dini asma anak usia prasekolah.

Salah satunya Mengeluarkan situs www.nafaslega.id yakni orang tua dapat Bersama mudah mencari berbagai informasi mengenai Tanda-Tanda dan penanganan asma Di anak dan manfaat mengetahui risiko asma Sebelum dini.

“Kesejajaran anak menjadi fokus kami Untuk menangani asma. Kami berkomitmen memastikan pengelolaan dan Perawatan asma yang efektif, Agar anak-anak dapat menjalani kehidupan berkualitas semaksimal Bisa Jadi. Ini termasuk Bersama megedukasi orang tua agar dapat membuat keputusan terbaik Untuk Kesejajaran anak mereka,” kata Pemimpin Negara Direktur AstraZeneca Indonesia Esra Erkomay.

Untuk memperingati Hari Asma Sedunia yang tahun ini bertema Asthma Education Empowers, AstraZeneca Indonesia bermitra Bersama PrimaKu, mitra resmi Ikatan Ahli Perawatan Balita Indonesia (IDAI), Bersama memberdayakan orangtua Lewat Pelatihan bertema Kenali Prediksi Asma Di Balita.

“Harapannya, orang tua memahami kapan harus mencari Pemberian medis Untuk anak-anaknya,” ujar Esra.

Ketua UK Respirologi IDAI DKI Jakarta Dr Madeleine Ramdhani Jasin SpA (K) menjelaskan selain riwayat medis dan pemeriksaan fisis Untuk mendiagnosis asma Di anak, terdapat juga pemeriksaan pendukung.