Bisnis  

China-UE Sepakat Bicara Soal Tarif Kendaraan Pribadi Elektrik, Batal Pertempuran Dagang?

China dan Uni Eropa sepakat berbicara mengenai Ide pengenaan tarif Untuk Kendaraan Pribadi Elektrik China yang diekspor Hingga Eropa. FOTO/Ilustrasi

JAKARTA – China dan Uni Eropa (UE) sepakat Untuk memulai pembicaraan mengenai Ide pengenaan tarif Pada Kendaraan Listrik (EV) yang diekspor Hingga pasar Eropa. Konfirmasi ini muncul Setelahnya Kementerian Perdagangan China Mengungkapkan bahwa ketuanya Wang Wentao dan Wakil Ri Eksekutif Komisi Eropa Dombrovskis, setuju Untuk memulai konsultasi mengenai penyelidikan anti-Bantuan Pemerintah UE Pada Kendaraan Pribadi Elektrik China.

Pembantu Presiden Tim Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck mengatakan dia telah diberitahu Bersama Komisaris UE Valdis Dombrovskis bahwa Berencana ada Perundingan konkret mengenai tarif Bersama China. “Ini merupakan hal Terbaru dan mengejutkan Lantaran belum Bisa Jadi Untuk mencapai jadwal Perundingan yang konkrit Di beberapa minggu terakhir,” kata Habeck Hingga Shanghai, seperti dilansir CNBC, Minggu (23/6/2024).

Dia mengatakan ini adalah langkah pertama dan masih banyak lagi yang diperlukan. Habeck Sebelumnya Itu mengatakan Ke hari Sabtu (22/6) bahwa pintu Uni Eropa terbuka Untuk Membahas mengenai tarif Pada Produk Ekspor China. “Apa yang saya sarankan kepada mitra saya Hingga China adalah pintu terbuka Untuk diskusi dan saya berharap pesan ini didengar,” katanya Di pernyataan pertamanya Hingga Shanghai, Setelahnya pertemuan Bersama para pejabat China Hingga Beijing.

Kunjungan Habeck adalah yang pertama yang dilakukan pejabat senior Eropa Dari Brussels mengusulkan bea masuk yang besar Pada Produk Impor Kendaraan Listrik buatan China Untuk memerangi apa yang Dikatakan UE sebagai Bantuan Pemerintah berlebihan.

Habeck mengatakan ada waktu Untuk berdialog Di UE dan China mengenai masalah tarif Sebelumnya tarif tersebut berlaku sepenuhnya Ke bulan November dan dia percaya Ke pasar terbuka. Tetapi, jelas dia, pasar memerlukan persaingan yang setara. Tetapi, Bantuan Pemerintah seperti yang dimaksudkan Untuk Meningkatkan keuntungan Produk Ekspor perusahaan, tegas dia, tidak dapat diterima.

Hal lain yang menjadi ketegangan Di Beijing dan Berlin adalah Pemberian China Pada Rusia Di perangnya Hingga Ukraina. Habeck mencatat perdagangan China Bersama Rusia Meresahkan lebih Di 40% tahun lalu. Habeck mengatakan dia telah memberi tahu para pejabat China bahwa hal ini berdampak buruk Ke hubungan ekonomi mereka. “Penghindaran Pembatasan yang dikenakan Pada Rusia tidak dapat diterima,” cetusnya, seraya menambahkan bahwa Produk-Produk teknis yang diproduksi Hingga Eropa tidak boleh dikirim Hingga medan Pertempuran Melewati Negeri lain.

Rencananya, bea masuk Sambil UE sebesar hingga 38,1% Pada Kendaraan Listrik China Berencana berlaku Ke tanggal 4 Juli. Sedangkan penyelidikan mengenai itu Berencana berlanjut hingga tanggal 2 November, sampai bea masuk definitif, biasanya Di 5 tahun, dapat dikenakan. “Ini membuka fase Hingga mana Perundingan dimungkinkan, diskusi menjadi penting dan dialog diperlukan,” kata Habeck.

Di pertemuannya Bersama para pejabat China, Habeck berkilah bahwa usulan tarif UE Pada Produk-Produk China bukanlah sebuah “hukuman”. “Penting Untuk dipahami bahwa ini bukanlah tarif yang bersifat menghukum,” ujarnya Ke sesi pleno pertama dialog iklim dan transformasi.

Negeri-Negeri seperti AS, Brasil, dan Turki menurut dia telah menerapkan tarif yang bersifat menghukum. Tetapi, Uni Eropa belum menerapkannya. Habeck mengatakan Komisi Eropa Di sembilan bulan telah memeriksa secara rinci apakah perusahaan-perusahaan China Memperoleh keuntungan yang tidak adil Di Bantuan Pemerintah. Tindakan balasan apa pun yang dihasilkan Di tinjauan UE itu menurutnya bukanlah sebuah hukuman. Dia menambahkan bahwa tindakan tersebut dimaksudkan Untuk mengkompensasi keuntungan yang diberikan Beijing kepada perusahaan-perusahaan China.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: China-UE Sepakat Bicara Soal Tarif Kendaraan Pribadi Elektrik, Batal Pertempuran Dagang?