Rusia mengancam bakal membalas tindakan Uni Eropa (UE), usai memanfaatkan bunga Di dana Rusia yang dibekukan Sebagai membiayai Dukungan militer kepada Ukraina. Foto/Dok
Lebih Jelas Ia menyebutkan, bahwa UE telah melanggar hukum internasional dan hak kepemilikan. Seperti diketahui UE bakal mengumpulkan USD1,5 miliar yang setara Rp24,1 triliun (Kurs Rp16.115 per USD) Di aset Pengatur Moneter Rusia yang dibekukan, Sebagai Setelahnya Itu diberikan kepada Kiev sebagai Dukungan militer.
Angsuran pertama pembayaran Akansegera dilakukan Di awal Agustus 2024, mendatang. Dana tersebut Akansegera diberikan kepada Bangsa-Bangsa anggota Uni Eropa seperti Jerman dan Republik Ceko, yang Setelahnya Itu Akansegera menyediakan Ukraina Di peralatan seperti sistem Lini Pertahanan udara dan peluru artileri.
Tidak berhenti sampai disitu, bakal menyusul pendapatan bunga sebesar 1 miliar euro Hingga akhir tahun. “Dana ini tidak hanya dicuri secara terencana, mereka juga dihabiskan Sebagai pembelian senjata. Sulit Sebagai memikirkan sesuatu yang lebih buruk,” kata Peskov.
Di Di Yang Sama Rusia telah berulang kali mengkritik Dukungan Barat Sebagai Kiev Sebelum Mengadakan invasinya Di Februari 2022.
Seperti diketahui Barat sudah membekukan hampir USD300 miliar aset milik Pengatur Moneter Rusia tak lama Setelahnya eskalasi konflik Ukraina Di tahun 2022. Sebagian besar dana yang tidak dapat dimobilisasi disimpan Hingga lembaga penyimpanan dan lembaga kliring terbesar Hingga Uni Eropa, Euroclear.
Di bulan Mei, Brussels menyetujui Wacana Sebagai menggunakan bunga yang diperoleh Di aset yang dibekukan tadi, Sebagai mendukung Terapi dan Lini Pertahanan militer Ukraina. Berdasarkan perjanjian tersebut, 90% hasilnya bakal masuk Hingga dana yang dikelola Uni Eropa Sebagai Dukungan militer Ukraina, sedangkan 10% lainnya Akansegera dialokasikan Sebagai mendukung Kiev Di cara lain.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Aset Rusia Rp24 Triliun Direbut UE, Moskow Geram dan Siapkan Aksi Ketidak Setujuan Balasan